Ditulis oleh Dede Farhan Aulawi
Sahabat…
Tatkala kaki terhenti,
Di ujung detak jantung yang sangat berat,
Tiada kata yang bisa terucap
Selain rintih pilu tetesan air mata
Ku tak pernah mengerti
Apa yang terbersit dalam fikiranmu
Ketika kau meminta izin tuk langkahkan kaki
Tinggalkan pergi…
Hancurkan “janji suci” yang pernah terikrar dihadapan Rabbi
Ini bukan soal datang atau pergi,
Melainkan sebongkah ketetapan hati
Tuk setia penuhi janji…
Langkahkan kaki sejak hidup sampai mati
Coba kau renungkan diri
Apa sebenarnya yang kau cari….
Jika kau sering lamunkan istana megah dalam mimpi
Cobalah berhenti….
Sesaat saja…
Jangan kau pernah takut tuk menginjak duri
Jika itu realitas hidup kita yang sebenarnya
Tertawa dan isak tangis…
Sesungguhnya bagian dari setiap penggalan kasih sayang
Kau takkan pernah memahami artinya “cinta…”
Jika kau tak pernah menangis rasakan pedihnya “rindu….”
Merenunglah sesaat saja…
Barangkali itu yang terbaik untukmu
Sebelum kau langkahkan kaki tuk pergi…
Karena saat kau pergi…
Barangkali inilah wajah terakhir yang bisa kau lihat…
Barangkali inilah kata terakhir yang bisa kuucapkan…
… yang bisa kau pegang…
… sepanjang sejarah yang ada dalam hidupmu