Buleleng (Penabali.com) – Menjelang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45 yang akan berlangsung pada 18 Juni – 16 Juli 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Kebudayaan Buleleng mengikuti pembinaan Peed Aya (pawai) Pembukaan PKB 2023, bertempat di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Rabu (3/5/2023).
Duta Kabupaten Buleleng pada tahun ini mengangkat tema garapan “Samudera Baniaga” atau Perniagaan Bahari yang melibatkan penari dan penabuh dari Sanggar Manik Uttara dan Yowana Giri Emas.
Dalam kegiatan ini terdapat 3 orang kurator dari panitia PKB Provinsi Bali yang memberikan beberapa masukan terhadap penampilan dari Duta Kabupaten Buleleng nanti agar dapat menampilkan yang terbaik dalam pawai.
Ditemui usai kegiatan, Prof. Dr. I Wayan Dibia, salah satu tim kurator melalui pengamatannya menerangkan semua komponen yang akan ditampilkan Duta Kabupaten Buleleng sudah dinilai memadai jadi semua unsur-unsur identitas daerah, uperengga, gamelan, dan tari maskot sudah dimasukkan di dalam garapan. Hanya saja cukup lebih mematangkan kembali konsep agar tidak melebihi waktu, dan tidak melanggar kesepakatan yang sudah ada.
“Karena pawai ini bukan suatu pertunjukan yang diam melainkan pertunjukan yang berjalan, oleh karena itu saran yang semua kurator tadi sampaikan adalah untuk peningkatan kualitas penampilan,” jelasnya.
Sementara itu, masih di tempat yang sama, I Kadek Sofyan Artawan selaku pembina dari perwakilan Duta Kabupaten Buleleng tahun ini menjelaskan bahwa persiapan dari garapan ini membutuhkan waktu kurang lebih 10 hari untuk latihannya dengan membagi per sektoral tatanan dari para penari yang berjumlah 182 orang di luar pendamping.
Susunan tersebut dijelaskannya meliputi dari pembawa papan nama, selanjutnya diikuti tari maskot yang dalam hal ini menampilkan tari hasil rekontruksi yaitu Tari Pendet Pancasila, kemudian diikuti garapan Tari Kreasi Nelayan yang membawa dayung, dan terakhir berisi barisan tarian tematik yang mengangkat konsep dari cerita Pura Pabean di Pulaki.
“Dengan adanya pembinaan sekaligus pendampingan dari Pemprov Bali dan Pemkab Buleleng sendiri dapat menjadi dukungan moral sebagai modal peserta untuk tampil,” terangnya.
Pihaknya menambahkan, jika dalam perjalanan sesi latihan tersebut pastinya menemui kendala seperti mempersatukan garapan mengingat para peserta disini latihan di tempat yang berbeda dan hanya bertemu pada saat H -1 sebelum pembinaan, namun hal tersebut bisa teratasi dengan respon yang dibarengi semangat antuisiasme para peserta.
Di akhir, dirinya berharap garapan ini dapat dibawakan maksimal mengingat kegiatan pawai tersebut disaksikan orang nomor 1 di Indonesia.
“Semoga para peserta bisa menampilkan yang terbaik untuk masyarakat nanti dan juga kepada Bapak Presiden kita, yang sekaligus juga memperkenalkan seni khas dari Gumi Panji Sakti pada pawai tersebut,” tutupnya. (rls)