Ekonomi Hulu hingga Hilir, Gede Risky: Harmonisasi Antar Stakeholder Ciptakan Iklim Investasi

Denpasar (Penabali.com) – Tekanan inflasi pada bulan Mei 2023 tetap terjaga. Meski demikian, Bank Indonesia mencatat pada bulan Juni 2023 tren kenaikan harga pakan ternak berpotensi menyebabkan berlanjutnya kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam ras.

Menyikapi hal itu, pelaku ekonomi di Bali, Gede Risky Pramana, menyebutkan diperlukan peningkatan kualitas iklim investasi dalam membangun sinergitas hubungan bisnis antar sektor yang akan menunjang hulu hingga hilir ekonomi dan sosial politik di masyarakat.

“Kita harus membangun kolaborasi dan harmonisasi antar pemangku kepentingan, juga pelaku ekonomi dalam menjaga kesinambungan iklim sosial, ekonomi dan politik kedepan,” tutur Risky di Denpasar, Senin (12/6/2023).

Riski mengatakan, inflasi yang terjadi di Bali pada komoditi cabai misalnya, harus segera disikapi pemerintah. Bagaimana melakukan diversifikasi pertanian agar Bali dapat memproduksi sendiri komoditi yang dibutuhkan masyarakat.

Menurut Riski, pembentukan produk andalan pertanian di setiap kondisi geografi hingga demografi akan sangat berpengaruh untuk strategi distribusi hingga marketing.

“Salah satu contoh yang harus kita perhatikan adalah adanya regulasi yang hanya menguntungkan salah satu sektor bisnis dan perdagangan yang nantinya tidak berimbas pada nilai investasi bisnis dan perdagangan lainnya alias over supply,” jelas politisi Partai Golkar ini.

Lanjut Risky, tidak terbangunnya kondisi kebutuhan dan demand-nya pada akhirnya terjadi penurunan dsn kesenjangan kondisi ekonomi yang mengakibatkan kondisi sosial menjadi ikut terpengaruh dan munculnya pramatisne politik.

“Harapan kedepan segala kepentingan bisa dibangun didasarkan oleh sebuah visi dan misi serta nilai yang akan dibangun untuk memberikan percepatan pembangunan ekonomi, sosial, dan politik,” terang Risky, Caleg Golkar DPRD Bali dari Dapil Klungkung. (red)