Setelah sukses pada penyelenggaraan ketiga tahun lalu, STMIK Primakara kembali menggelar event serupa bertajuk, “Primakara Startup Expo’19 Techno Creative”, bertempat di Plaza Renon, Denpasar. Event yang memamerkan startup dan produk inovatif mahasiswa Primakara ini, berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu 20 – 21 Juli 2019.
“Event ini adalah ujian akhir semester mata kuliah Project Technopreneurship untuk mengasah kemampuan dalam menghasilkan sebuah startup atau bisnis yang berbasis teknologi,” jelas Ketua STMIK Primakara I Made Artana, S.Kom., M.M., Sabtu (20/7) kemarin, di Plaza Renon, Denpasar.
Startup Expo adalah kegiatan tahunan yang digunakan sebagai wadah untuk memamerkan startup-startup muda hasil karya dari para mahasiswa STMIK Primakara melalui mata kuliah Project Technopreneurship.
“Di mata kuliah ini mahasiswa dibekali materi membangun sebuah usaha rintisan. Hasil dari mata kuliah ini kemudian kita pamerkan ke ranah publik,” kata Artana.
Dikatakan juga, event ini selain untuk memfasilitasi para inovator-inovator muda STMIK Primakara dalam mendiseminasikan produknya, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kebanggaan sebagai generasi muda bangsa karena mampu menghasilkan karya inovatif dan memberikan solusi bagi permasalahan di masyarakat.
“Mengapa dibawa ke publik tidak di kampus, karena kami ingin perkenalkan lebih jauh ke masyarakat tentang dunia startup. Dengan begitu terjadi interaksi langsung antara mahasiswa dan masyarakat untuk penyempurnaan usaha rintisan yang dibuat mahasiswa,” ungkapnya.
Dengan tagline “Technopreneurship Campus”, STMIK Primakara memfokuskan diri dalam pengembangan dan penumbuhan wirausaha inovatif berbasis teknologi kepada mahasiswa salah satunya lewat kegiatan Primakara Startup Expo.
Dalam Primakara Startup Expo’19 ini, dipamerkan 22 startup karya technopreneurship muda Primakara. Ke-22 startup digital ini bergerak di berbagai bidang yang menawarkan solusi inovatif dalam berbagai kebutuhan.

Di bidang pendidikan, ada tenant yang memamerkan satu produk inovatif yang dinamakan Youbee. Tenant yang diisi technopreneurship muda antara lain Eka Widiari (founder/CMO), Kyrana Deanora (CFO), Anugrah (CTO), dan Kholidi (CTO), memamerkan Youbee yaitu platform penyedia guru private jasa tulis yang datang ke rumah anak usia mulai 3,5 tahun sampai 6 tahun. Youbee merupakan solusi bagi para orang tua yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengikutsertakan putra/putrinya pada suatu tempat bimbingan belajar.
Produk startup lainnya ada Creavin, yakni platform kursus online yang menyediakan kursus berbahasa Indonesia dengan materi yang kompleks dan lebih gampang dimengerti.
Digital Culture Studio, adalah startup media pembelajaran sejarah interaktif dengan menggunakan game berbasis Virtual Reality (VR) yang menceritakan tentang perjuangan Patih Kebo Iwa, Patih Gajah Mada, dan Raja Bedahulu. “Melalui game VR kita menjadi lebih mengerti alur cerita dan sejarah itu karena dengan kita melihat, mendengar bahkan berinteraksi langsung sehingga kita bisa lebih mengerti alur sejarah tersebut,” papar founder/CMO Arix Purnama Dewi, didalam tenant yang dipamerka di Plaza Renon.
Produk-produk startup lainnya yang ikut dipamerkan, seperti Beservice (aplikasi berbasis mobile android yang menghubungkan antara customer dengan teknisi jasa service barang elektronik), Arvis (startup yang berfokus pada pengembangan pembelajaran anak yang inovatif dengan menggunakan augmented reality). Lalu ada produk startup Carbel (produk solusi untuk pembelajaran kimia yang berbasis augmented reality), Kasirin (platform kasir berbasis apps), OK Fresh (aplikasi yang memberi solusi kepada masyarakat kota khususnya para wanita karir yang mobilitas kesehariannya padat dan tidak sempat membeli bahan masakan).

Produk startup berikutnya yang dipamerkan adalah, Griyamua (e-marketplace jasa makeup artist/MUA berbasis apps yang memudahkan para customer untuk mencari MUA yang sesuai dengan kriteria dan budget customer). Bali Mus (QR code berbasis android yang memudahkan pengunjung mendapatkan cerita di balik benda kuno dengan scan QR code yang sudah tertempel di benda kuno).
Lalu juga ada produk startup pelayanan bayi yang dinamakan Baby Home Care. Yaitu sebuah perusahaan teknologi yang bergerak dibidang jasa pelayanan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan bayi dan anak. Gymans (startup yang berfokus pada manajemen tempat gym guna membantu pengelola gym dalam pengolahan data, pelaporan dan pengambil keputusan). The Wazh (startup yang bergerak dibidang jasa perawatan sepatu). Potar (sebuah startup yang menggunakan alat iot dengan memanfaatkan stop kontak yang nantinya akan diisi alay iot). Desna (penyedia jasa pengelolaan acara atau EO).
Di Primakara Startup Expo’19, juga memamerkan produk startup dibidang peternakan. Yaitu Feeder, alat pemberi pakan ikan otomatis dengan ESP8266 yang akan mengontrol waktu dan takaran pemberian pakan ikan.
Kemudian ada Hiporia (platform informasi acara atau wadah untuk yang memiliki acara berupa web seperti acara konser, festival, pameran dan lainnya). (red)