Categories Buleleng Pariwisata

Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia, Kabupaten Buleleng Daftarkan 31 Desa Wisata

Buleleng (Penabali.com) – Memasuki tahun ketiga dari pelaksanaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng mendaftarkan 31 desa wisata pada ADWI Tahun 2023. ADWI merupakan program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

Program ADWI pada tahun ini mengangkat tema “Pariwisata Berkelas Dunia untuk Indonesia Bangkit (World Class Tourism)” yang memiliki kategori penilaian yang berbeda dari tahun sebelumnya, diantaranya penilaian Daya Tarik Pengunjung, Homestay dan Toilet, Digital dan Kreatif, Suvenir, Kelembagaan Desa Wisata dan Cleanliness, Health, Safety, Enviroment (CHSE) dimana pendaftarannya telah dilaksanakan dari tanggal 31 Januari 2023 sampai 26 Februari 2023 kemudian diperpanjang hingga 28 Februari 2023.

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Ni Luh Made Enny Widhiyati, seijin Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, menerangkan bahwa Kabupaten Buleleng secara keseluruhan memiliki 75 desa wisata yang telah terdaftar dalam Jejaring Desa Wisata (Jadesta) dan sudah terdaftar pada SK Bupati sebagai desa wisata, yang selanjutnya sebanyak 31 desa wisata sudah melengkapi persyaratan pada akun Dinas Pariwisata Buleleng untuk diteruskan ke proses penilaian juri ADWI.

Pihaknya menambahkan upaya yang telah dilaksanakan Dispar Buleleng kepada 75 desa wisata dalam rangka mengikuti ADWI tahun 2023 yaitu dengan mengadakan coaching clinic yang berlangsung selama 4 hari bertempat di TIC Pantai Penimbangan serta melakukaan zoom meeting pembekalan.

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Ni Luh Made Enny Widhiyati. (foto: ist.)

“Dispar Buleleng bertugas untuk menghimbau serta memfasilitasi perwakilan 75 desa wisata untuk ikut pada pendaftaran ADWI tersebut setelah dilaksanakannya pelatihan,” jelasnya.

Kabid Enny menerangkan, dari keseluruhan desa mengikuti ADWI ini nantinya akan dikurasi secara nasional terlebih dahulu menjadi 500 besar desa, kemudian dilanjutkan ke 300 besar desa, dan terakhir menjadi 75 besar desa nasional. Adapun target dari Dispar Buleleng dari 31 desa wisata yang telah lolos akan difokuskan sesuai potensi desanya yang berkaitan dengan penilaian kategori daya tarik pengunjung.

“Semoga nanti ada salah satu desa wisata perwakilan Buleleng yang menembus evaluasi sisi digital dan kreatifnya sejalan dengan visi misi Dispar yang kedepan akan menggerakkan desa wisata digital,” harapnya.

Kabid Enny mengatakan kedepannya Dispar menargetkan akan tumbuh lebih banyak lagi desa wisata baru, karena adanya desa wisata ini akan dapat memacu potensi tumbuhnya ekonomi kreatif di lingkungan setempat, serta berpeluang membuka lapangan kerja. (rls)