Bunda Putri: Bangun Produk yang Swadesi Kembalikan Kejayaan Bali

“Nangun Sat Kerthi Loka Bali Bangkitkan Era Keemasan Bali”

Event rutin tahunan akbar yang dihelat Pemerintah Kota Denpasar, yaitu Denpasar Festival (Denfest) baru saja dibuka Jumat (28/12/2018) kemarin. Event di penghujung tahun ini selalu menyedot ribuan pengunjung dan menampilkan beragam atraksi seni budaya dan juga aneka produk kuliner, fashion dan juga buah tangan kreatif Bali.

Ajang yang sudah memasuki penyelenggaraan yang ke-11 ini juga menggelitik batin istri orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Bali Wayan Koster, yakni Ni Putu Putri Suastini. Bahkan, perempuan yang lebih populer disapa Bunda Putri ini, datang langsung mengunjungi Denpasar Festival untuk melihat secara langsung aneka produk dan kegiatan yang tersaji di event tahunan ini.

Bunda Putri datang sendiri melihat Denpasar Festival karena ingin memastikan apakah produk- produk yang ditampilkan dalam ajang ini merupakan hasil produksi daerah dan bagaimana pengembanhan potensi selanjutnya yang bisa digali dari sini (ajang Denfest,red).

“Terus terang tyang (saya) selaku Ketua Dekranasda agak sedikit galau akan produk-produk Bali, terutama di sandang ya. Lagipula apakah produk kita sudah unggul dan diminati apa belum,” ucap Bunda Putri saat ditemui di stand Bank Indonesia, Sabtu (29/12/2018).

Lantas ia mencontohkan produk sandang yang dimaksud yaitu “endek”, yang menurutnya saat ini banyak beredar produk endek dengan branded Bali yang diproduksi UKM asal Bali. “Kita ingin membangun usaha yang swadesi (mandiri), jadi kita yang produksi dari hulu sampai hilir. Jadi jangan sampai terjadi kemunduran akibat bergesernya jaman,” sebut Bunda Putri mengingatkan.

Yang perlu diingat kata Bunda Putri, warisan kerajinan yang dibangun harus berdasarkan swadesi atau berdikari yang tidak boleh tergerus oleh jaman, dan keberlangsungan usahanya juga harus berbasis kearifan lokal sehingga perlu dipertahankan. Bunda Putri menyatakan sangat mengapresiasi event-event seperti Denfest ini untuk memacu semangat UKM Bali lebih kreatif dan inovatif menghasilkan karya yang memiliki layak jual dan bersaing kompetitif dengan produk dari luar Bali.

“Makanya saya melihat semakin sering diadakannya ajang seperti ini (Denfest, red) selain untuk memotivasi para pengrajin, bagaimana produk lokal lebih bisa diminati. Jadi naiknya tingkat permintaan, pemakaian semestinya produksinya dari kita,” ujar Bunda Putri yang juga seorang seniman drama klasik Teater Mini Badung ini.

Bunda Putri juga meyakini dengan visi-misi Gubernur Koster dalam bidang perekonomian, branded produk lokal Bali akan kembali terangkat. Bahkan ia mengingatkan, dulu branded Bali sangat terkenal dan mempunyai daya tawar yang tinggi seperti di bidang sandang dan pangan namun untuk memuju ke arah sana tidak bisa dipungkiri peran masyarakat bersama komponen lainnya perlu ditingkatkan.

“Bukan cuma itu kehadiran negara atau pemerintah juga sangat diperlukan seperti regulasi, kebijakan, payung hukum yang berpihak pada masyarakat khususnya pelaku usaha supaya produk dan pengrajin kita aman,” pungkasnya.

Bunda Putri berharap di Tahun 2019 dan di tahun-tahun mendatang, dengan visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali, akan menjaga keharmonisan alam Bali, manusia Bali, dan budaya Bali menuju krama dan gumi Bali yang bahagia dan sejahtera sekala dan niskala.

“Melalui visi pembangunan Gubernur Koster Nangun Sat Kerthi Loka Bali perlahan tapi pasti kejayaan dan keemasan Bali bisa diraup kembali,” ujar Bunda Putri dengan yakin. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *