Pengendara kendaraan bermotor yang akan melintasi Jalan Raya Kerobokan ataupun yang akan menuju ke wilayah Kerobokan dan sekitarnya, mulai sekarang harus mencari jalur alternatif. Bagaimana tidak. Ruas jalan yang padat aktivitas itu akan dialihkan sementara pada hari tertentu, karena Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, akan menggelar karya agung Mamungkah, Ngenteg Linggih, Ngusaba Desa, Ngusaba Nini, Tawur Balik Sumpah Utama, Padudusan Agung, dan Segara Kertih di Pura Desa dan Puseh. Rangkaian upacaranya telah dimulai 19 Juni dan akan berakhir pada 9 September 2019.
Rangkaian karya agung yang memerlukan pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan pada tanggal 18 Juli, 21 Juli, 29 Juli, serta tanggal 1 dan 6 Agustus 2019.
“Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk membantu mengatur lalu lintas pada hari tertentu pelaksanaan karya agung ini,” jelas Manggala Karya, Drs. Anak Agung Ngurah Gde Sujaya, M.Pd., didampingi Bendesa Adat Kerobokan Anak Agung Putu Sutarja, SH., bersama panitia karya lainnya, Rabu (19/6), di Pura Desa dan Puseh Desa Adat Kerobokan.
Arus lalu lintas nanti akan dialihkan tanggal 18 Juli 2019 karena akan ada acara melasti yang diikuti ribuan krama Desa Adat Kerobokan. Lalu pada tanggal 21 Juli 2019 pukul 10 pagi akan digelar yadnya Tawur Balik Sumpah Utama. Tanggal 29 Juli 2019 adalah puncak karya agung yang akan dipuput lima sulinggih. Kemudian pada tanggal 1 Agustus 2019 digelar acara prani banjar pada pagi harinya, dan pada pukul 5 sore akan dilaksanakan siat (perang) ketipat. Dan tanggal 6 Agustus 2019 akan dilaksanakan upacara mepasaran, nyenuk, dan rsi bojana.
“Pengalihan arus lalu lintas ini tentu akan kami informasikan di media massa minimal tiga hari sebelum hari H nanti. Kami mohon masyarakat maklum,” ucapnya. (red)