Di Yayasan Dwijendra Denpasar, Gubernur Koster Ingatkan Jaga Nama Baik Ida Batara Dang Hyang Dwijendra

Gubernur Bali Wayan Koster memberikan kuliah umum sekaligus rangkaian darI Dharma Shanti Nyepi Tahun Caka 1941 Yayasan Dwijendra, Denpasar, Senin (8/4).

Dihadalan keluarga besar Yayasan Dwijendra Denpasar, Gubernur Koster menerangkan tentang visi pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya menuju krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia sekala dan niskala sesuai ajaran Tri Sakti Bung Karno yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Dalam visi tersebut, ada lima bidang prioritas yang akan dijalankan dengan Pola Pembangunan Semesta Berencana, yaitu pertama di bidang sandang pangan dan papan, kedua bidang pendidikan dan kesehatan, ketiga bidang jaminan sosial dan ketenagakerjaan, keempat bifang penguatan adat agama tradisi seni dan budaya, serta terakhir bidang pariwisata dan infrastruktur sebagai daya dukung dari kelima bidang prioritas tersebut.

“Saya berharap Yayasan Dwijendra sebagai salah satu lembaga pendidikan yang besar di Bali bisa berkontribusi untuk mewujudkan cita-cita ini,” ucap Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu.

Dilain pihak, Gubernur Koster mengatakan dengan telah selesainya permasalahan yang sempat terjadi di Yayasan Dwijendra, maka diharapkan yayasan beserta lembaga penyelenggara pendidikannya akan bergerak normal kembali untuk bisa melayani pendidikan dengan baik kepada masyarakat khususnya anak didik.

“Saya berpesan jaga nama baik Dwijendra,” tegas mantan anggota Komisi X DPR RI tiga periode ini.

Gubernur Bali Wayan Koster.

Yayasan Dwijendra menurut gubernur kelahiran Desa Sembiran Buleleng ini, merupakan satu lembaga pendidikan yang melayani cukup banyak anak-anak didik mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK bahkan sampai mahasiswa.

“Saya berharap pendidikan disini kondisinya akan semakin kondusif dan solid, serta semuanya kembali pada cita-cita pendiri Yayasan Dwijendra ini dengan nama yang kita muliakan dan sucikan yaitu Ida Batara Dang Hyang Dwijendra,” ungkap orang nomor satu di Pemprov Bali ini.

Ditambahkan, kesadaran terhadap cita-cita pendiri dan nama besar Dang Hyang Dwijendra harus menjadi semangat pengabdian untuk penyelenggaraan pendidikan di Yayasan Dwijendra.

“Sekali lagi saya tegaskan, mari jaga kondusifitas proses belajar dan mengajar disini agar seluruh anak didik bisa nyaman menuntut ilmu dan Yayasan Dwijendra mampu melahirkan SDM-SDM yang handal, berkualitas dan kompetitif,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Dwijendra, I Ketut Wirawan, menyatakan sangat mendukung program yang telah dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardana Sukawati yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Sejalan dengan visi pembangunan tersebut, Yayasan Dwijendra juga akan mendukungnya sesuai tugas dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan. Apalagi menurutnya, Nangun Sat Kerthi Loka Bali akan kembali menghidupkan kebudayaan Bali sebagai identitas lokal.

“Yayasan Dwijendra sendiri telah mengajak anak didik untuk turut serta melestarikan kesenian, sastra dan bahasa Bali,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan Dharm Shanti Nyepi Tahun Caka 1941 Yayasan Dwijendra, juga diisi penampilan seni dan budaya dari anak didik dilingkungan yayasan yang berlokasi di Jalan Kamboja Denpasar ini. (red)