Kabupaten Bangli merupakan kabupaten satu-satunya di Bali yang tidak memiliki wilayah laut (terkurung daratan). Meski demikian, kabupaten dengan luas 490,71 km² ini, punya potensi alam yang sejuk, dan beberapa diantaranya terkandung nilai historis didalam perjalanan Bali secara umum.
Melihat potensi alam yang sejuk dan didukung oleh wilayah-wilayah yang dilindungi, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan arah kebijakan pembangunan yang dilaksanakan harus mengutamakan perlindungan terhadap alam, dan mengembangkan sektor-sektor lain agar bisa menjadi unggulan yang berkembang sehingga bisa menjadi sumber pendapatan daerah maupun mendukung perekonomian masyarakatnya.
“Sesuai konsep kami, Bangli akan kami kembangkan sebagai kawasan konservasi, karena Bangli memiliki keunggulan alam yang juga mendukung kabupaten lain semisal sumber air dan lainnya. Jadi harus dipastikan kawasannya tetap terjaga, jangan sampai pembangunan merusak alam,” ujar Gubernur Koster, saat bertatap muka bersama elemen perangkat desa se-Kabupaten Bangli, bertempat di Wantilan Desa Penglipuran, Bangli, Minggu (31/3).
Gubernur Koster mengatakan, sejalan dengan visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang mengandung makna menjaga keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan krama dan gumi Bali yang sejahtera, bahagia sekala dan niskala, maka arah dan kebijakan pembangunan Bali akan dilakukan melalui pola pembangunan semesta berencana. Guna mendukung visi tersebut, maka pembangunan di Bali disesuaikan dengan potensi yang dimiliki masing-masing kabupaten kota.
“Sektor-sektor yang harus dikembangkan yakni sektor pertanian, kami ingin menjadikan sentra Bangli dan kami pun akan mendukung pemasaran hasil produksi pertaniannya. Berikutnya sektor pendidikan, kami ingin Bangli menjadi pusat pendidikan di Bali, masyarakat kabupaten/kota lain di Bali melaksanakan pendidikan di Bangli, karena itu kami mendukung IHDN yang saat ini sedang berproses menjadi Universitas Jaya Pangus dan ijinnya masih dalam proses. Alam yang sejuk dan menyehatkan juga menjadi peluang pembangunan sarana olahraga, kita akan rancang sarana cabang olahraga apa yang cocok dibangun disini, sehingga bisa dimanfaatkan saat ada even-even besar skala nasional maupun internasional,” papar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu.
Guna mendukung pembangunan di Bangli, Pemprov Bali menurut Gubernur Koster juga akan memikirkan pemberian insentif yang akan dimanfaatkan pengembangan sektor-sektor tersebut maupun pengembangan Bangli secara menyeluruh.
“Jika Bangli menjadi kawasan konservasi tentu tidak bisa sembarangan membangun, jadi kita harus pikirkan pemberian insentif agar bisa mendukung pengembangan sektor lainnya,” jelas mantan anggota DPR RI tiga periode itu.
Ditempat yang sama, Bupati Bangli Made Gianyar menyinggung upaya perlindungan terhadap sumber mata air yang ada di Kabupaten Bangli. Padahal beberapa aliran sumber mata air ini juga dinikmati oleh masyarakat di kabupaten lain, namun minim kontribusi kepada Kabupaten Bangli.
“Kontribusi dari kabupaten yang memanfaatkan air yang bersumber dari Bangli akan kembali kami manfaatkan untuk menjaga sumber mata air yang ada,” ucapnya.
Selain itu, Bupati Made Gianyar juga curhat soal pengembangan kawasan strategis di Kabupaten Bangli agar bisa ditinjau ulang oleh Pemprov Bali.
“Di kawasan Gianyar boleh membangun hotel berbintang, sedangkan di daerah Guliang yang menjadi daerah Bangli dan hanya berbatasan sejengkal tidak boleh membangun. Semoga ini bisa dikaji ulang, sehingga di beberapa wilayah di Bangli juga bisa mengembangkan kawasan strategis,” harapnya. (red)