Categories Badung Olahraga

Buka Turnamen Ceki, Rai Wirajaya: Ceki Olahraga Rekreasi dan Manyama Braya

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan daerah pemilihan (dapil) Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya, membuka turnamen ceki di Banjar Pekandelan, Desa Sading, Badung, Minggu (31/3).

“Turnamen ceki digelar tujuannya tidak lain untuk melestarikan olah raga asah ketangkasan yang ada di Bali, disamping juga menjaga budaya seni,” ungkap Rai Wirajaya disela kegiatan.

Menurut Rai Wirajaya, ceki merupakan permainan tradisional masyarakat di Bali. Permainan ini dimainkan oleh lima orang baik perempuan ataupun laki-laki. Ceki, seringkali dimainkan pada saat krama Bali sedang melaksanakan aktivitas adat seperti upacara Ngaben dan lainnya. Sehingga permainan ini “wajib” ada untuk menghilangkan rasa ngantuk.

“Namun lebih dalam dari itu. Ceki juga menjadi wahana untuk mempererat tali persaudaraan manyama braya karena saat meceki (bermain ceki) para pemainnya kerap sambil bersenda gurau,” kata politisi dari Desa Peguyangan Denpasar.

Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan nomor urut 4 dapil Bali, I Gusti Agung Rai Wirajaya, yang saat ini masih aktif sebagai anggota Komisi XI DPR RI fraksi PDI Perjuangan dapil Bali.

Namun seiring waktu, ceki kerap diidentikkan dengan judi. Karena ada nilai taruhan uang didalam permainannya. Untuk menepis stigma “negatif” terhadap permainan ceki itu, maka sejak beberapa tahun belakangan, ceki mulai dilombakan oleh kelompok masyarakat. Bahkan, tak jarang turnamen ceki juga digelar untuk kegiatan penggalangan dana.

“Saya kira olah raga ini menyimpan filosofi kekerabatan yang begitu kental dan ini sudah tumbuh sejak jaman nenek moyang kita, selain juga sebagai hiburan,” ucap Rai Wirajaya yang pada Pemilihan Legislatif 2019 kembali maju sebagai caleg DPR RI dari PDI Perjuangan nomor urut 4 dapil Bali.

Dengan mulai dipertandingkannya ceki dan masuk dalam jenis olahraga rekreasi, maka stigma ceki yang identik dengan judi diharapkan mulai terhapus. “Ceki adalah olahraga rekreasi tradisional Bali yang patut dilestarikan. Ada filosofi manyama braya didalamnya dan ini harus kita jaga terus agar tidak punah,” caleg yang dikenal merakyat ini.

Turnamen Ceki di Desa Sading digelar selama dua hari dan melibatkan 130 peserta dengan komposisi 65 meja, dimana masing-masing meja berisi 5 peserta.

“Untuk memberi semangat kepada peserta, ada hadiah menarik yang bisa direbut. Seperti sepeda motor, sepeda gunung, lemari es dan hadiah menarik lainnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *