Categories Buleleng Figur

dr. Caput Bikin Buku “dr. Caput”, Kupas Perjalanan Hidup Mencari “Kitab Suci”

Singaraja (Penabali.com) – Masyarakat Kabupaten Buleleng pasti sangat mengenal dr. Ketut Putra Sedana atau yang akrab disapa dr. Caput. Pria yang berprofesi sebagai dokter kandungan ini, mulai membuat terobosan baru dengan menggarap buku berjudul “dr. Caput”.

Buku garapannya yang dibuat sejak Agustus 2021, dibedah pada Minggu (26/12/2021) di Sekretariat Desa Adat Buleleng. Bedah buku menghadirkan pembedah akademisi Universitas Udayana, Prof. Nyoman Sudiana, praktisi Prof. Nyoman Hariasa Sanjaya dan Made Arya Sukerta.

Ditemui usai bedah buku, dr Ketut Putra Sedana Sp.Og., menjelaskan menerbitkan buku adalah obsesinya sejak lama. Karena menurutnya kisah perjalanan seseorang berbeda-beda dan harus diekspos.

“Buku ini memiliki konsep berbagi dimana berisikan pengalaman yang dirangkum dalam catatan ringan perjalanan hidup saya,” ucap dr. Caput.

Selain itu, menurut Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng ini, perjalanan hidup juga bagaikan ibarat seperti mencari “kitab suci” yang harus terus dikejar dan digapai dengan kerja keras.

“Pesan di dalam buku ini, bagaiamana sebuah perjalanan sejak saya masih kecil, bagaimana proses perjalanan yang dilalui, serta hasil yang didapat hingga saat ini,” tambahnya.

Buku ini pun rencananya akan dibawa ke sekolah dimana dr. Caput menimpa ilmu terdahulu untuk memotivasi para generasi muda untuk selalu berjuang demi menggapai kesuksesan.

(foto: ist.)

“Kami berencana dan mempunyai keinginan berkarya lagi untuk bisa memberikan nilai manfaat dan memotivasi para generasi muda saat ini,” tambah ayah tiga anak ini.

Sementara itu, pembedah buku Prof Nyoman Sudiana mengungkapkan, buku ini berisi tentang perjalanan hidup dr. Capit dari kecil sampai dewasa. Banyak sekali nilai perjuangan hidup yang bisa diikuti dan dijadikan pedoman bagi generasi muda saat ini.

“Dari kesibukan yang sangat luar biasa harus melaksanakan sebagai seorang dokter kebidanan, masih menyempatkan diri untuk menulis buku tentang perjalanan hidupnya,” ungkap akadimisi Unud ini.

Selain itu, dalam buku catatan ringan dr. Caput mengandung nilai sangat penting dalam melaksanakan kehidupan yakni “rumus hidup”.

“Rumus Hidup diumpamakan hidup itu merupakan suatu proses, jangan mengharapkan hasil, tapi harus dijalani untuk mendapatkan hasil dengan dilakukan secara sungguh-sungguh,” tambah Sudiana.

Buku ini juga membawa kunci sukses tersendiri menurut Sudiana, dr. Caput mampu mengimplementasikan ajaran orang tuanya sejak dulu, dimana etos kerja dan pendidikan menjadi kunci sukses perjalanan saat ini. (rls)