Yogyakarta (Penabali.com) – Rombongan Fakultas Pariwisata Unud yang terdiri atas dosen dan pegawai tiba di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (21/12/2021). Kedatangan Fakultas Pariwisata Udayana untuk memperkuat kerja sama antar lembaga.
Di Ruang Multimedia, Gedung Pusat UGM, mereka diterima Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional, Dr. Puji Astuti, mewakili Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni (WRKSA), Dr. Paripurna Sugarda, S.H., M.Hum., LL.M., yang sedang berada di Jakarta.
Turut mendampingi Dekan, Dr. I Nyoman Sudiarta, S.E., M.Par., (Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan), Dra. Ida Ayu Suryasih, M.Par., (Koprodi Sarjana Pariwisata), Dra. Anak Agung Putri Sri, M.Si., (Koprodi Sarjana Terapan Pengelolaan Perhotelan), Ni Made Korni, S.E., (Sub Koordinator Umum dan Keuangan), Ni Luh Putu Purjani, S.E., (Sub Koordinator Akademik dan Kemahasiswaan), Putri Kusuma Sanjiwani, S.H., M.H., (Dosen), Ni Putu Devi Udayani, S.Kom., (Pegawai), I Nyoman Dana, S.E., (Pegawai), Ni Nyoman Anit Alit Anitawati (Pegawai), dan Anak Agung Putu Suwandewi, SST.Par., (Pegawai). Rombongan ini dipimpin Dekan Fakultas Pariwisata, Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si.
Sunarta menjelaskan tujuan kunjungan ini adalah dalam rangka menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) antara Fakultas Pariwisata Unud dengan berbagai fakultas yang ada di UGM yang belum sempat dibuatkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) terutama dengan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Sekolah Pascasarjana.
Untuk diketahui, saat ini UGM belum memiliki Fakultas Pariwisata sehingga Prodi Pariwisata UGM masih bernaung dibawah FIB, sementara Program S2 dan S3 berada dibawah Sekolah Pascasarjana.
Sunarta juga menjelaskan, bahwa Fakultas Pariwisata Unud sebenarnya sudah seringkali bekerja sama dengan UGM, meskipun belum ada PKS. Misalnya, pertukaran dosen penguji di Program Pascasarjana. Namun Dekan mengatakan alasan perlunya PKS ini sebagai tindak lanjut MoU yang harus segera dibuat.
“Kalau dengan MoU saja, kita bisa melakukan Tri Dharma, itu nggak masalah. Tapi kalau kita ingin melaksanakan kegiatan-kegiatan di luar Tri Dharma, itu tanpa PKS nggak boleh. Itu yang membuatnya menjadi penting,” jelasnya.
Adapun poin-poin kerja sama yang dimaksud antara lain dalam bentuk kerja sama riset, pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, hingga benchmarking kurikulum.
“Kemarin sudah disepakati kalau kita memperkuat kerja sama dengan UGM. Nanti kalau ada dosen atau pegawai Fakultas Pariwisata atau dari fakultas lain di lingkungan Unud, jika ingin kuliah di UGM bisa memanfaatkan jalur kerja sama ini. Itu salah satunya poinnya,” sebutnya.
Sembari menunggu agenda pertemuan dengan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni (WRKSA), Dr. Paripurna Sugarda, S.H., M.Hum., LL.M., rombongan sempat studi banding ke Desa Wisata Nglanggeran di Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Rombongan baru bisa bertemu WRKSA pada Rabu (22/12/2021) di Balairung UGM. Dalam pembicaraan selama hampir 2 jam tersebut, kedua pihak sangat antusias membahas berbagai kemungkinan kerja sama pada lingkup yang lebih luas.
Hal lain yang menarik dalam kunjungan ini adalah keikutsertaan beberapa pegawai. Dekan menjelaskan bahwa semua itu ada alasannya.
“Untuk yang kepegawaian kita kumpulkan, bagaimana UGM di level tenaga kependidikannya untuk menyikapi kerja sama yang kita lakukan. Supaya mereka (para pegawai, red) belajar dan siap menerima kerja sama dari UGM dengan kita,” ungkapnya.
Dekan dan rombongan juga sempat berkunjung ke Dewan Guru Besar UGM. Pada kesempatan itu, kedua belah pihak bertukar cinderamata. Setelah itu, rombongan bertolak dari Yogyakrta kembali ke Bali pada Kamis (23/12/2021). (rls)