Garam Lokal Desa Les, Pembuatannya Tradisional Pengemasan dan Pemasaran Modern, Siap Tembus Pasar Internasional

Buleleng (Penabali.com) – Sebagai desa yang terletak di wilayah pesisir, Desa Les memiliki potensi pertanian garam laut tradisional yang berdaya jual tinggi. Untuk itu, berbagai upaya pemberdayaan terus dilakukan Pemerintah Desa Les.

Perbekel Desa Les, Gede Adi Wistara, mengatakan pihaknya memberikan dukungan meliputi pelatihan kepada masyarakat dan promosi produknya.

“Apalagi dengan kebijakan pak gubernur yang sudah mengeluarkan surat edaran tentang penggunaan produk lokal, kami di Les menyiapkan garam ini sebagai komoditi yang nantinya bisa dipakai oleh seluruh dunia,” jelas Adi saat ditemui di kantornya, Kamis (24/2/2022).

Lanjut Adi, produksi garam tersebut sepenuhnya dilakukan dengan metode tradisional yang turun temurun dilakukan oleh petani garam di pesisir Desa Les. Seperti menggunakan penyaring tradisional yang terbuat dari batang bambu yang dianyam atau tinjung.

Kemasan produl garam lokal Desa Les, siap tembus pasar global. (foto: ist.)

Sedangkan terkait pengolahannya, pihaknya memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sari Lestari untuk pengemasan dan pemasarannya. Pengemasan garam tersebut dilakukan secara modern dengan branding khas Desa Les.

Selain itu, pihaknya juga melakukan inovasi yaitu produk garam dengan macam-macam rasa, seperti manis, pedas, dan original. Harga jualnya berkisar antara 8 ribu hingga 10 ribu rupiah dengan berat sekitar setengah kilogram.

Melalui dukungan yang diterima pihaknya baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, Adi optimis produk garam tradisional Desa Les dapat berkembang pesat dan bisa merambah pasar nasional dan internasional. (rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *