GCL Peduli Tanggap DBD, Lakukan Fogging Mandiri Cegah DBD Meluas

Disaat semua negara di dunia termasuk Indonesia menyatakan “perang” melawan virus corona (covid-19), yang tak boleh diabaikan dan diremehkan juga adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan virus dengue. Beberapa jenis nyamuk menularkan atau menyebarkan virus ini. Terlebih saat ini, warga yang terjangkit DBD khususnya di Bali cenderung cukup tinggi termasuk angka kematiannya.

Berangkat dari alasan itulah, tokoh masyarakat Padangsambian, Denpasar, Anak Agung Ketut Asmara Putra, langsung bergerak cepat melakukan upaya-upaya pencegahan agar infeksi DBD tidak makin meluas penyebarannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengasapan atau fogging.

“Apalagi di wilayah Padangsambian di Tegal Buah dan dekat rumah kami (kediaman Asmara Putra, red) sudah ada yang kena demam berdarah. Ini harus cepat kita tanggulangi,” ujar pria yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar yang populer dipanggil Gus Cilik (GCL), Selasa (28/04/2020), di Denpasar.

Menurut politisi Partai Demokrat ini, virus corona dan DBD sama-sama berbahaya dan harus mendapat pencegahan dan penanganan serius dari pemerintah dan juga masyarakat. Tak ingin DBD makin menyebar dan mengancam jiwa manusia, Gus Cilik bersama tim “GCL Peduli Tanggap DBD & Covid-19” bergerak cepat melakukan fogging pada hari Minggu (26/04/2020). Fogging menyasar Jero Gede dan Jero Lingsir Bedelodan karena di dua tempat tersebut penghuninya sudah terjangkit DBD dan dirawat intensif di rumah sakit.

“Sudah sempat dilaporkan kepada Plt. Kelurahan Padangsambian, disuruh menunggu dan akan kirim petugas untuk mengecek jentik nyamuk padahal disana sudah ada yang kena DB. Karena tidak ada kepastian selama dua hari, maka kami tim GCL Tanggap DBD melakukan eksekusi langsung melakukan fogging di lingkungan sekitar tempat tinggal korban agar DB tidak makin meluas menyebar dan menjangkiti semua orang,” tutur Ketua DPC Partai Demokrat Kota Denpasar ini.

Gus Cilik juga mengungkapkan, banyak dari warga masyarakat yang memintanya untuk serempak melakukan fogging di seluruh wilayah Padangsambian. Namun karena keterbatasan alat dan obat, upaya pencegahan dengan melakukan fogging tidak dapat optimal dilakukan. Gus Cilik berharap pemerintah lebih serius lagi mengantisipasi dan menanggulangi DBD ini, sejalan dengan penanganan pencegahan covid-19.

“Kami sedang mengupayakan untuk menambah alat fogging termasuk juga obatnya. Kita sudah pesan, semoga dalam waktu dekat ini bisa didapat dan kami pasti akan melakukan fogging lagi, termasuk juga tetap fokus terhadap penanganan covid-19,” jelas Gus Cilik yang juga Ketua Paguyuban Padangsambian Bersatu.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar menyebutkan, angka kasus terjangkit Demam Berdarah Dengue dari bulan Januari hingga tanggal 22 April 2020 menembus angka 832 kasus. Ada peningkatan kasus di tahun 2020 dibanding dengan jumlah kasus pada bulan Januari sampai April 2019.

Melihat angka kasus DBD di Kota Denpasar yang tergolong tinggi, Gus Cilik mengajak masyarakat melakukan gerakan bersama guna meminimalisir kasus DBD dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk, dan mengaktifkan kembali pengasapan atau fogging. Selain itu, juga rutin menggalakkan kembali pemantauan jentik nyamuk secara berkala.

“Jangan lupa lakukan juga secara mandiri gerakan 3M yakni Menguras, Menutup, Menyingkirkan/Mendaur Ulang, dan Menaburkan bubuk larvasida (bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dbersihkan. Ini dapat dilakukan rutin minimal seminggu sekali,” ucap Gus Cilik. (red)