Calon Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra berencana tidak akan membedakan antara sekolah negeri dan swasta di Kota Denpasar. Karena UU Pendidikan mengisyaratkan 20 persen dari APBD dialokasikan untuk pendidikan.
“Kedepan tidak akan membedakan sekolah negeri atau swasta, bahkan saya akan mensubsidi siswa-siswa sekolah swasta juga,” jelas Ngurah Ambara Putra, saat bertemu Satyawan dan Satyawati Amerta di Denpasar, Rabu (18/11/2020) malam kemarin.
Ngurah Ambara mengungkapkan jika dilihat pendidikan di Kota Denpasar mengurus 138 ribuan TK, SD dan SMP. Namun demikian untuk tamatan SD ada sebanyak 14 ribuan. Akan tetapi, yang tertampung baru hanya sekitar 3.700 siswa saja. Artinya masih ada 10 ribuan siswa lagi yang tak tertampung di sekolah negeri karena keterbatasan kuota atau daya tampung.
Sedangkan lanjut Ngurah Ambara, sebagian besar para orang tua menginginkan putra putrinya sekolah di SMP negeri. Padahal menurutnya, sekolah swasta juga tak kalah bagusnya dengan sekolah negeri. Itulah mengapa Paket Amerta (Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara) berharap tidak ada lagi dikotomi antara sekolah swasta dan negeri.
“Jadi ada beberapa anak tingkat SD belum tersentuh. Tentu melihat kondisi ini pemerataan pendidikan yang berkeadilan menjadi konsen kami Paslon Amerta,” tegas Ngurah Ambara yang juga seorang tokoh pendidikan.
Guna mewujudkan pemerataan pendidikan yang berkeadilan tersebut, Paslon Amerta telah merangkum sejumlah program unggulan di bidang pendidikan.
Diantaranya mengoptimalkan anggaran dana pendidikan sebesar 20 persen sesuai yang diamanatkan UU Pendidikan. Memberikan beasiswa kepada siswa/siswi. Meningkatkan sarana prasarana pendidikan.
“Jadi dalam hal ini tentu harapannya semuanya bisa mendapat fasilitas yang sama untuk mewujudkan Denpasar kota nol persen angka putus sekolah,” ucap Ngurah Ambara. (red)