Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Gubernur Koster Tegaskan Bali Belum Buka Pariwisata

Ditengah upaya pemerintah untuk membuka sejumlah sektor di masa pandemi covid-19 utamanya sektor pariwisata, Provinsi Bali justru memandang belum berani membuka sektor yang menopang perekonomian masyarakat ini. Melihat angka kasus positif covid-19 yang terus meningkat, maka Pemprov Bali memutuskan untuk menunda sektor ini dibuka khususnya untuk kunjungan wisatawan mancanegara.

“Melihat situasi di Bali secara umum, sesuai perkembangan Covid-19 yang masih dinamis, masih cukup tinggi di beberapa wilayah di Bali, maka dari sisi kesehatan saya bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melihat dan mengambil sikap Bali memang belum layak dan belum kondusif untuk penerapan protokol kesehatan dalam konteks sektor pariwisata. Tapi kami telah menyiapkan langkah-langkah protokol kesehatan sekiranya sektor pariwisata mulai dibuka,” kata Gubernur Bali Wayan Koster saat menerima kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Wishnutama Kusubandio di Restoran Bebek Tepi Sawah, Ubud, Gianyar, Rabu (17/6/2020).

Didampingi Wagub Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan Sekda Provinsi Bali sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, Gubernur Koster menyampaikan soal rencana tahapan-tahapan dibukanya sektor pariwisata Bali.

Diantaranya mulai 9 Juli 2020, pariwisata akan dibuka khusus hanya untuk pergerakan masyarakat lokal Bali pada beberapa sektor tertentu. Apabila situasi kondusif, maka kemudian dilanjutkan pada bulan Agustus untuk wisatawan domestik, dan wisatawan internasional yang rencananya dibuka mulai September.

“Sekali lagi saya ini tegaskan, ini baru ancang-ancang, bukan jadwal yang pasti akan dilaksanakan. Jadi atau tidaknya ini dilaksanakan akan sangat tergantung situasi dan dinamika perkembangan covid-19 di lapangan, terutama transmisi lokal di Bali. Saya sangat menerapkan prinsip kehati-hatian terkait pariwisata, dan Bapak Menteri pun memiliki pandangan yang sama. Jangan sampai terjadi gelombang kedua, yang tentunya akan sangat susah dihadapi,” terang Gubernur Koster.

Saat ini Pemprov Bali beserta pemkab/pemkot se-Bali sedang berfokus dalam penanganan penyebaran pandemi hingga situasi dinyatakan benar-benar kondusif tanpa ada lagi penyebaran transmisi lokal.

“Satu hal terpenting yang saat ini yang harus dan wajib dilaksanakan yakni bagaimana kita menciptakan situasi Bali yang benar-benar kondusif, aman dari covid-19. Dan itu sangat tergantung dari disiplin masyarakat dalam penerepan protokol pencegahan pandemi ini. Para pelaku jasa pariwisata disiplin, masyarakat disiplin, ini perlu kita tertibkan bersama-sama, perlu upaya bersama-sama, supaya Bali cepat kondusif, dan pemerintah pun sudah menyiapkan tatanannya,” jelas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Sementara itu Menparekraf RI Wishnutama Kusubandio menyampaikan apresiasi terhadap persiapan protokol menyambut tatanan kehidupan baru yang sudah dirancang dan disiapkan seluruh pemerintah daerah di Bali bersama para pelaku sektor pariwisata, yang disaksikannya secara langsung selama kunker.

“Saya salut dengan kesiapan Bali, memang harus sudah seperti itu. Disiapkan dari jauh-jauh hari, untuk diterapkan saat dibuka kembali. Kita harus bisa membangun kepercayaan wisatawan, pariwisata itu bisnis kepercayaan, kita harus bisa membangun dan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para pelaku perjalanan wisata saat menikmati Bali”, ucapnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *