Singaraja ( Penabali.com ) – Kasus demam berdarah (DB) kembali terjadi di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt. Kali ini, delapan warga dikabarkan terjangkit penyakit tersebut. Melihat situasi ini, Banteng Muda Indonesia (BMI) Buleleng dengan sigap merespons permintaan masyarakat untuk membantu melakukan fogging pada Rabu (1/5).
Kepala Dusun Banjar Tengah Desa Lokapaksa, Kadek Agus Teja Aryadika, menyatakan bahwa pihaknya segera berkoordinasi dengan instansi terkait utamanya Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng setelah menerima laporan mengenai kasus DB tersebut. Namun, keterbatasan alat yang dimiliki membuat pihaknya meminta bantuan BMI Buleleng. ” Kemarin saya mendapat laporan bahwa di Banjar Dinas Tengah Lokapaksa terdapat tiga orang yang terkena penyakit DB, dengan rentang usia mulai dari enam tahun. Selain itu, di beberapa dusun sekitar Lokapaksa juga dilaporkan ada lima orang yang terkena DB. Kemarin dari dinas sudah melayangkan surat serentak fogging bersama karena dari dinas kekurangan alat. Kami pun meminta surat ke perbekel untuk dikirim ke Ketua BMI Buleleng,”terang Agus Teja.
Sementara itu, Ketua BMI Buleleng, Dr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG., menekankan pentingnya respon cepat dalam mengatasi kasus DB, terutama saat ini ketika demam berdarah sedang meningkat di Buleleng. Pria yang akrab disapa Dokter Caput ini juga menegaskan komitmen BMI Buleleng untuk selalu siap bertindak cepat dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
“Dampak DB tidak hanya terbatas pada penyebarannya, tetapi juga berdampak pada psikologis masyarakat. ini tentu berdampak menurunnya imunitas mereka, otomatis harus kita sikapi hal ini tidak bisa dianggap sepele ini harus betul kerja sama yang bagus dari pemerintah, kita relawan dan masyarakt dan yang pasti dengan gotong royong semuanya akan tertolong,” ungkapnya. (MD)