Singaraja (penabali.com) – Setelah ditinggal Ketut Putra Sedana, DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Buleleng membentuk kepengurusan baru. Kali ini DPC BMI Buleleng dinahkodai oleh Anak Agung Ketut Widya Putra. Pelantikan dilakukan pada Senin (30/9).
Widya Putra merupakan anggota DPRD Buleleng terpilih, periode 2024-2029. Selain itu ada 25 pengurus lainnya yang seluruhnya merupakan wajah baru, yang dilantik langsung oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng Gede Supriatna di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja.
Kepada penabali.com Supriatna menegaskan meski pengurus sebelumnya serempak mengundurkan diri, namun PDI Perjuangan tidak kehabisan kader. Kurang dari dua bulan, pihaknya berhasil membentuk kepengurusan baru. “Ini berkat kerja struktur partai dan DPD BMI Bali. Sehingga kepengurusan bisa cepat terbentuk,” katanya.
Supriatna menyebut, pada kepengurusan baru ini, sebagian besar dipenuhi oleh wajah-wajah anak muda yang antusias untuk bergabung di PDI Perjuangan. Hal ini juga akan menjadi akses bagi pihaknya dalam melakukan pendekatan kepada para anak muda untuk memenangkan Pilkada serentak 2024.
“Itu salah satu tugas dari BMI dalam waktu dekat, karena kita masuk dalam tahap kampanye. Tapi selain itu memang di partai di AD-ART harus terbentuk badan dan sayap partai, untuk membantu tugas dan fungsi dewan pimpinan partai di masing-masing tingkatan, salah satunya BMI,” jelas pria yang juga menjadi calon Wakil Bupati Buleleng ini.
Disinggung terkait alasan terpilihnya Widya Putra sebagai Ketua DPC BMI Buleleng, Supriatna menyebut mengingat pria asal Kecamatan Seririt itu merupakan kader PDI, yang juga terpilih menjadi anggota DPRD Buleleng. Selain itu sosok Widya Putra juga menurutnya merupakan sosok anak muda yang kreatif dan penuh dengan Inovasi.
Sementara Widya Putra mengatakan, pasca dilantik, pihaknya berkewajiban untuk bergerak melakukan pendekatan kepada para anak muda. Sementara untuk memenangkan Paslon Bupati/Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna, pihaknya telah menyiapkan tim untuk bergerak di sosial media baik Facebook, Instagram, hingga Tiktok.
“Tim kami semua anak muda, sasarannya juga anak muda seperti komunitas aksara, sekaan truna truni, petani muda, seniman dan banyak lagi,” tandasnya. (Aik)