Denpasar (Penabali.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu yang demokratis, transparan, dan partisipatif. Salah satu langkah konkret dilakukan melalui kegiatan Diseminasi Kajian Publik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Tahun 2024 yang digelar di Kantor KPU Provinsi Bali, Jumat (14/3/2025).
Ketua KPU Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Pilkada 2024. Ia menegaskan, forum ini bertujuan memberikan gambaran menyeluruh kepada masyarakat terkait proses demokrasi yang telah berlangsung di Bali.
“Diseminasi ini bukan untuk menyalahkan pihak mana pun, tetapi menjadi ruang refleksi bersama demi perbaikan ke depan. Kami ingin menunjukkan potret Pilkada sebelumnya agar publik dan pemangku kepentingan dapat memahami tantangan yang masih perlu dibenahi,” ujarnya.
Kajian publik tersebut melibatkan kolaborasi dengan dua perguruan tinggi, yaitu Universitas Udayana dan Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar. Fokus pembahasan mencakup netralitas penyelenggara, peran pemilih muda, serta dampak kebijakan calon terhadap arah pembangunan di Bali.
Salah satu hasil survei yang dipaparkan oleh akademisi Universitas Udayana, Dr. Kadek Dwita Apriani, menunjukkan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh KPU dan lembaga penyelenggara pemilu lainnya menjadi faktor dominan yang memengaruhi partisipasi pemilih. Sebanyak 42,4% responden menyatakan menggunakan hak pilih karena terpapar informasi dari sosialisasi tersebut.
Selain itu, 17,1% responden mengaku termotivasi memilih karena kekhawatiran suara mereka disalahgunakan, sementara 14,2% terdorong karena dorongan dari lingkungan sekitar. Faktor kedekatan dengan calon serta dinamika politik di tingkat daerah juga disebut berperan dalam menentukan pilihan masyarakat.
“Temuan ini menunjukkan adanya korelasi antara jumlah kandidat yang maju dan kedekatan mereka dengan pemilih. Semakin banyak calon, peluang mereka berasal dari lingkungan pemilih semakin besar,” terang Dr. Kadek Dwita.
Dalam kegiatan tersebut, KPU Bali juga menghadirkan pakar pemilu Lanang Perbawa sebagai penanggap utama. Sejumlah perwakilan partai politik turut hadir untuk menyerap informasi dan merumuskan strategi yang lebih efektif menghadapi pemilu mendatang.
Lidartawan menegaskan pentingnya penyelenggaraan pemilu yang berbasis pada data dan hasil riset akademis. Ia mengingatkan agar seluruh pihak tidak hanya mengandalkan asumsi dalam mengambil kebijakan atau strategi politik.
“Kita perlu membiasakan diri dengan proses berbasis data. Ini adalah bagian dari pembelajaran kolektif agar pemilu mendatang berjalan lebih baik,” tegasnya.
Kegiatan diseminasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan partisipasi publik dan memperkuat kualitas demokrasi di Bali, seiring dengan komitmen KPU untuk terus melakukan perbaikan dalam setiap tahapan pemilu. (ika)