(Pen Lanal Denpasar). KRI Bima Suci – 945 sebagai salah satu kapal latih TNI AL pengganti sang legendaris KRI Dewa Ruci tiba di Pelabuhan Benoa, Rabu (23/10/2019).
Dalam kiprahnya saat ini KRI Bima Suci – 945 sedang melaksanakan pelayaran muhibah antar negara dan membawa Satuan Latihan (Satlat) Kartika Jala Krida Taruna dan Taruni AAL angkatan ke – 66 tahun 2019 yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pelayaran Diplomasi Duta Bangsa.
Selama berada di Pulau Dewata Bali, KRI Bima Suci – 945 akan mendukung para Taruna dan Taruni AAL melaksanakan kegiatan sosialisasi dan promosi ke sekolah-sekolah SMA dan SMK, olah raga bersama dengan prajurit Lanal Denpasar Bali, Kirab Marching Band Genderang Suling Gita Jala Taruna AAL di Jalan Raya Pantai Kuta, Coctail Party diatas geladak kapal serta pertunjukan tarian khas budaya Indonesia.
Selain itu, Komandan KRI Bima Suci – 945 selaku Palaklat KJK 2019 didampingi Dansatgas Diplomasi Duta Bangsa dan beberapa Taruna AAL akan melaksanakan Courtisy Call (CC) ke pejabat Gubernur Bali, Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali dan Walikota Denpasar. Dengan kunjungannya ke Bali, KRI Bima Suci – 945 berharap mampu membawa citra positif dan nama baik Bangsa Indonesia dimata dunia Internasional.
Dibawah kepemimpinan Palaklat KJK 2019, Letkol Laut (P) Afrilian Sukarno Timur, M.Tr. Hanla, M.M. dan Komandan Satgas Pelayaran Diplomasi Duta Bangsa, Letkol Laut (P) Waluyo, S.H., M.Tr.Hanla, KRI Bima Suci – 945 telah berlayar mengunjungi beberapa negara sahabat seperti Filiphina, Jepang, Korea, Thiongkok, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Miyanmar dan Pelabuhan Batam Indonesia. Rencananya setelah dari Bali, KRI Bima Suci – 945 akan berlayar menuju Australia dan kembali ke Surabaya.
KRI Bima Suci – 945 berangkat dari Surabaya tanggal 5 Agustus 2019 dan direncanakan akan kembali pada tanggal 9 November 2019. Selama tiga bulan berlayar kapal yang membawa 89 orang ABK, 18 orang staf pelatih dan 83 orang Taruna dan Taruni AAL dijadikan tempat untuk berlatih calon perwira TNI AL. Para Taruna yang terdiri dari Korps Pelaut, Tehnik, Elektro dan Suply diberikan pelatihan dan materi pelajaran sesuai dengan profesi masing – masing serta pengenalan tentang tata cara kehidupan ABK kapal perang sesuai dengan Peraturan Harian Sifat Tetap (PHST) TNI AL.
Dalam pelaksanaan latihan, Satlat KJK 2019 mengemban tiga misi khusus yang harus dilaksanakan antara lain sebagai kapal latih Taruna AAL, diplomasi negara dan sebagai duta bangsa yang bertugas memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia Internasional.
Sedangkan Satgas LN Diplomasi Duta Bangsa 2019 bertugas membawa misi diplomasi bertemakan Maritime Fulctrum Brotherhood yang menunjukkan kepada dunia internasional bahwa negara Indonesia adalah sebagai poros maritim dunia yang memiliki karakter dan keanekaragaman seni budaya.
Bagi para Taruna dan Taruni AAL, KRI Bima Suci – 945 mempunyai arti penting karena telah mengajarkan kepada mereka bagaimana menjadi seorang Grand Ambassador, pemimpin masa depan TNI AL yang mampu mengemban misi diplomasi antar negara serta mampu mengidentifikasikan makna diplomasi Angkatan Laut sebagai Confidence Building Measure (CBMs), Civil Military Relation dan Wider Foreign Policy Objectives in Order Countries Area of Defence. (red)