Made Mangku: Laut Merupakan Pilihan Terbaik Membangun Bandara

Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi menyebut kalau Desa Kubutambahan merupakan tempat yang paling strategis untuk pembangunan bandara baru di Bali Utara. Saat ini memang terdapat 3 (tiga) alternatif lokasi dibangunnya Bandara Bali Utara yakni di Gerokgak, Celukan Bawang dan di Kubutambahan. Hal itu dikemukakan Menhub saat meninjau lokasi rencana dibangunnya Bandara Bali Utara di Dusun Tukad Ampel, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, 30 Desember 2018. Meski belum memastikan pembangunan bandara di Desa Kubutambahan, namun Menhub menyebut jika Kubutambahan memiliki nilai strategis dibandingkan 2 (dua) alternatif lokasi lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Komisaris PT BIBU Panji Sakti Indonesia, I Made Mangku dalam keterangannya di Denpasar, Minggu (20/1) mengatakan, penetapan lokasi di daratan jelas akan merusak bentang alam yang ada di sana.Pasalnya PT BIBU yang telah siap akan membangun bandara di atas laut ini merasa diabaikan pemerintah yang dinilai sepihak menetapkan lokasi bandara di daratan.

“Penetapan lokasi di daratan jelas akan merusak bentang alam yang ada di sana disamping juga terbatasnya tanah daratan di wilayah tersebut,” ujar Mangku yang juga aktivis lingkungan ini. Menurutnya, wilayah laut atau pantai di Kecamatan Kubutambahan merupakan pilihan terbaik membangun bandara.

“Semua permintaan Kemenhub mulai dari menghadirkan investor, Pemda, hingga stakeholder yang punya minat sama untuk menjalin kerjasama sudah dilakukan. Proses itupun ternyata belum menjadikan pertimbangan bagi pemerintah untuk segera melaksanakan penerbitan izin lokasi (penlok) pembangunan bandara,” ungkapnya.

Menurut Mangku, keputusan penlok pembangunan bandara di daratan Desa Kubutambahan, mestinya didahului dengan memberi ruang bicara kepada masyarakat asli setempat untuk kemudian mengakomodir aspirasi mereka. “Kami sudah memegang kesepakatan dengan desa adat yang ada di sana dan kami sudah pernah bersurat ke Gubernur untuk mempresentasikan sekaligus menjelaskan konsep pembangunan bandara di atas laut, namun belum dijawab,” ujar Mangku agak kecewa.

Mangku tak menampik jika dengan kehadiran bandara di wilayah Buleleng akan dapat menjadi mesin penggerak ekonomi baru di Bali Utara.

“Tapi dengan catatan masyarakat lokal harus lebih banyak terlibat. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus mendengar apa yang menjadi aspirasi rakyat di Bali”, katanya sembari menambahkan dalam waktu dekat akan ada pertemuan terkait pembangunan bandara di Kubutambahan yang melibatkan pihak terkait termasuk BIBU. (red)