Categories Badung Seni

Pariwisata Tumbuh Pesat, I Wayan Wartana: Kearifan Lokal Tetap Harus Dilestarikan

Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, merupakan sebuah desa yang kini bertumbuh dan berkembang semakin pesat karena pariwisata. Villa, hotel, restauran, dan berbagai jenis akomodasi wisata lainnya tumbuh subur bak jamur di musim hujan.

Dikutip dari profil Desa Tibubeneng, bahwa kata Tibubeneng berasal dari kata Tibuan yang artinya bulakan atau sumur, dan Neng artinya tidak ada air atau kering. Kata Tibuan dan Neng menjadi Tibubeneng dan dijadikan nama Banjar serta Desa Tibubeneng sampai saat ini. Desa Tibubeneng dulunya bergabung dengan Desa Canggu. Namun pada tahun 1997, berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk I Bali No. 408 Tahun 1997 Tentang Penetapan Desa-Desa Persiapan di Kab. Dati II Badung dan Tabanan, terjadi pemekaran. Desa Canggu dan Desa Tibubeneng kemudian berdiri sendiri.

Desa Tibubeneng kini telah mengalami banyak perubahan. Sebagai kawasan pariwisata internasional, desa dengan jumlah penduduk 10.525 jiwa pada data tahun 2017 menjadi desa yang maju. Namun dilain sisi, Desa Tibubeneng tentu juga dihadapkan oleh beragam permasalahan yang sosial kemasyarakatan dan juga lingkungan.

“Meski sebagai desa wisata internasional dengan kencangnya arus globalisasi namun kami masih tetap kokoh menjaga dan menjalankan adat, budaya, agama, tradisi, seni dan budaya secara turun temurun,” jelas salah seorang tokoh masyarakat Desa Tibubeneng, I Wayan Wartana, saat ditemui di rumahnya di Banjar Tandeg, Desa Tibubeneng, Rabu (3/4).

Foto: I Wayan Wartana, ST.

Pria yang juga Wakil Bendesa Tandeg ini mengatakan, kearifan lokal harus terus dijaga dan dilestarikan. Potensi lokal, SDM lokal, harus digerakkan menjadi sebuah kekuatan positif bagi warga desa sehingga punya daya saing yang kompetitif.

“Saya melihat Desa Tibubeneng punya potensi alam dan sumber daya manusia yang bisa mensejahterakan kehidupan warganya. Ke depan peningkatan daya saing akan terua digalakkan tanpa harus mengesampingkan kearifan lokal desa kami,” ucap Wartana yang pada Pileg 2019 memantapkan diri maju sebagai caleg DPRD Badung dari Partai Hanura nomor urut 1 dapil 6 Kecamatan Kuta Utara.

Wartana berharap, kemajuan pesat Desa Tibubeneng karena pariwisata, tidak lantas merubah tatanan kehidupan masyarakat lokalnya yang berbasis kepada konsep menyama braya dan gotong royong berdasar Tri Hita Karana. Hubungan antara sesama, hubungan dengan lingkungan, dan hubungan dengan Tuhan harus berjalan sinergis menuju keharmonisan dan kondusifitas Desa Tibubeneng.

“Adat, budaya, tradisi, seni dan budaya akan terus dikuatkan dan dijaga kelestariannya ditengah pesatnya pariwisata di desa kami,” tegas Wartana yang aktif di berbagai organisasi ini. (red)