Sebagai sebuah lembaga pendidikan tertua di Bali yang berdiri tahun 1953, Yayasan Dwijendra dibentuk untuk mencetak generasi-generasi emas penerus bangsa. Berangkat dari tujuan itulah, Yayasan Dwijendra terus memantapkan langkah untuk meningkatkan infrastrukturnya demi kemajuan pendidikan di Bali dan Indonesia pada umumnya.
Ditemui usai acara pelantikan Rektor dan Pejabat Struktural di lingkungan Universitas Dwijendra untuk periode 2019-2023, Selasa (7/5) malam di aula kampus setempat, Ketua Yayasan Dwijendra Dr. I Ketut Wirawan, S.H., M.Hum., mengatakan pelantikan ini merupakan hari yang bersejarah bagi seluruh keluarga besar Dwijendra untuk menata dari awal komitmen dan kerja besar guna menumbuhkembangkan Dwijendra sebagai lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Tak lupa, Ketut Wirawan juga menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Rektor Universitas Dwijendra beserta pejabat struktural dan berharap kepada pejabat yang baru bisa memberikan kontribusi kepemimpinan profesional demi kemajuan yayasan dan universitas.
Wirawan juga menyatakan, Rektor Universitas Dwijendra yang baru yakni Dr. Ir. I Gede Sedana, M.Sc., M.M.A., merupakan jebolan universitas ternama di Filiphina dan Thailand. Dengan sarat pengalaman studi di luar negeri, Ia mendorong pejabat yang baru mampu membawa Dwijendra ke arah yang lebih maju.
“Saya sebagai ketua yayasan minta sesuatu yang lebih dalam agar kerjasama dengan pihak luar negeri ditingkatkan sekaligus meningkatkan sumber daya manusia terutama penelitian dan tulisan karena itu tuntutan universitas di era sekarang, kalau tidak maka grade akan turun,” ujar pria asal Buleleng ini.
Apa yang menimpa Dwijendra beberapa waktu lalu, hendaknya dikubur dalam-dalam. Saatnya Yayasan Dwijendra bangkit kembali untuk menata lebih baik lagi lembaga pendidikan yang semakin berkualitas dan kompetitif. Permasalahan yang sempat membelit tak perlu diperpanjang karena telah berakhir. Karena itu, Ketut Wirawan wanti-wanti mengingatkan kepada rektor dan pejabat struktural yang baru dilantik agar bekerja dengan fokus tanpa merasa tertekan dan menikmati setiap pekerjaan dan tugas yang diberikan dengan penuh tanggungjawab, iklas, jujur dan transparan.
“Jika ada masalah mari bicarakan dan selesaikan dengan baik-baik. Bekerjalah yang iklas, bekerja cerdas, dan bekerja tuntas. Ingatlah kita membawa nama besar Dang Hyang Dwijendra jadi jangan main-main dengan nama yang kita hormati bersama ini,” pesannya mengingatkan.
“Selamat bekerja dan semoga kita selalu dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” imbuh mantan Rektor Universitas Dwijendra ini.
Sementara itu ditempat yang sama, Ketua LLDikti Wilayah VIII Bali-Nusra Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si., menyatakan pencapaian Dwijendra hingga saat ini sangat pesat. Namun demikian, hendaknya tidak cepat berpuas diri. Dwijendra harus meningkatkan kecepatannya untuk berpacu meraih prestasi dengan perguruan tinggi lainnya ditengah era revolusi industri 4.0 saat ini.
“Sekarang itu bukan era adu otot. Namun era kecepatan dimana lembaga pendidikan harus mampu untuk bergerak cepat dan maju, kalau tidak maka akan tertinggal dan digilas oleh yang lain,” pungkasnya.
Kepada Rektor Universitas Dwijendra dan pejabat struktural yang baru dilantik, Prof. Dasi Astawa berpesan agar menjadi pemimpin yang jujur, terbuka, disiplin, bertanggungjawab, siap berkorban waktu dan tenaga, serta yang tak kalah penting juga, pemimpin itu harus gaul mau berbaur dengan mahasiswanya sehingga tahu kondisi riil dan apa yang sedang terjadi.
“Pemimpin juga harus membangun jaringan yang luas. Ing Ngarso Sung Tulodo Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani, pemimpin itu tak hanya berada di depan, di belakang, tetapi juga berada di atas sebagai eksekutor yang tegas dan di bawah turun melihat kondisi yang terjadi,” jelas pria humoris ini. (red)