Categories Bali Berita Buleleng

Perencanaan Pembangunan Buleleng Diminta Lebih Komprehensif, Prioritaskan Penanganan Stunting

Singaraja ( Penabali.com ) – Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, mendorong agar sistem perencanaan pembangunan di Kabupaten Buleleng ditingkatkan untuk menjadi lebih komprehensif.

Hal ini disampaikannya saat membuka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Buleleng Tahun 2025 dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD di Kecamatan Tahun 2024.

Lihadnyana menekankan bahwa pembangunan yang berkelanjutan harus berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indikator utama IPM yaitu kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat.”Untuk menjaga daya beli, tingkat inflasi harus terjaga, produksi harus dioptimalkan, dan aksesibilitas harus ditingkatkan. Ketiga indikator ini harus dibangun secara bertahap,” jelas Lihadnyana.

Perencanaan pembangunan yang komprehensif harus mempertimbangkan semua indikator tersebut dan memastikan pemenuhannya. Jika terdapat indikator yang belum terpenuhi, maka harus menjadi fokus utama dalam penyusunan perencanaan pembangunan.

Sebagai contoh, Lihadnyana menekankan pentingnya aksesibilitas untuk kelancaran produksi dan menjaga harga pangan.”Cek di hulunya, di produksinya. Berapa produksinya di Buleleng ini? Apa harganya naik atau tidak? Kalau dia naik, intervensi. Agar masyarakat memiliki kemampuan daya beli. Inilah yang dimaksud dengan sistem perencanaan yang komprehensif,” paparnya.

Lihadnyana juga menegaskan bahwa penanganan stunting saat ini masih menjadi prioritas utama yang harus segera dieksekusi. Meskipun angka tengkes di Buleleng terkecil di Bali, namun hal tersebut tidak boleh membuat lengah. “Penanganan kasus tengkes memiliki banyak dimensi. Upaya-upaya dari hulu seperti penangan pernikahan agar cukup umur. Termasuk pemeriksaan yang harus rutin dilakukan oleh ibu hamil,” terangnya. (ika)