Categories Denpasar Pendidikan

Peringati Hari Guru Nasional dan HUT PGRI, Perdiknas Denpasar Dorong Guru Makin Kreatif-Inovatif Menuju Gerbang Kesuksesan Wujudkan Generasi Emas Indonesia 2045

Denpasar (Penabali.com) – “Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru, namamu akan selalu hidup dalam sanubariku, engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa”.

Itulah sepenggal lirik lagu Hymne Guru yang diciptakan Sartono. Lagu nasional ini kerap dinyanyikan pada momen-momen tertentu termasuk pada peringatan Hari Guru Nasional tahun 2021 dan HUT ke-76 PGRI tahun 2021.

Salah satu lembaga pendidikan di Bali yang memperingatinya yakni Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar dengan menggelar Apel Bendera yang pesertanya sangat terbatas dan dibatasi serta menerapkan protokol kesehatan. Apel ini dilaksanakan di halaman SMP Nasional Jl. Tukad Yeh Aya, Denpasar, Kamis (25/11/2021).

“Sesuai tema di Hari Guru dan HUT PGRI tahun ini yakni Bangkit Guruku Maju Negeriku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh dan Bergerak dengan Hati Pulihkan Pendidikan, mengandung makna bahwa guru menghadapi tantangan di era pandemi Covid-19,” kata Sekretaris Perdiknas Denpasar, Wayan Sri Maitri, S.E., M.M., yang bertindak sebagai pemimpin upacara mewakili Ketua Perdiknas Denpasar.

Sri Maitri mengatakan, peran guru di era kekinian apalagi di masa pandemi, dituntut untuk kreatif dan inovatif melaksanakan proses pembelajaran. Dimana di era kebiasaan baru saat ini, proses pembelajarannya dilakukan secara daring atau online.

“Teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi tentang nilai, kerja sama serta kompetensi,” katanya.

Guru maupun tenaga pendidik dihadapkan pada tantangan yang tidak gampang di masa pandemi terutama pada proses pembelajaran terhadap peserta didik.

Seorang siswi SMK Teknas Denpasar menyerahkan bunga kepada Sekretaris Perdiknas dan Kepala SMK Teknas Denpasar. (foto: ist.)

Kepala SMK Teknologi Nasional (Teknas) Denpasar, Ni Wayan Parwati Asih, mengungkapkan kebiasaan mengajar secara konvensional atau tatap muka sebelum pandemi, lalu kemudian di era pandemi seluruh prosesnya 180 derajat berubah menjadi daring atau online.

“Mau tidak mau guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam hal teknik mengajar,” kata Parwati.

Perempuan yang biasa disapa Agek ini mengatakan, seorang guru harus punya jiwa pendidik. Karena dia tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja tetapi juga mampu melakukan evaluasi dan observasi terhadap anak didiknya baik kemampuan akademiknya, skill, dan sikap perilakunya.

“Guru pintar saja tidak cukup, tapi guru harus juga cakap ketika dia berhadapan dengan peserta didik yang heterogen dari status sosial dan ekonomi yang berbeda, dengan tingkat perkembangan jaman yang semakin pesat tentu disinilah tantangan seorang guru agar kreatif dan inovatif,” jelas Agek.

Sesuai tema Hari Guru yakni Bergerak dengan Hati Pulihkan Pendidikan, menurut Agek, memulihkan pendidikan di Indonesia tidak hanya bertumpu pada guru dan tenaga kependidikan. Sarana prasarana pendidikan, biaya pendidikan, regulasi pendidikan, juga sangat berperan untuk memulihkan dunia pendidikan di Tanah Air.

“Guru memang punya peranan besar melahirkan SDM karena dia bersentuhan langsung dengan peserta didik. Karena itu, guru juga dituntut punya etika sebagai role model, sebagai contoh bagi anak didiknya untuk membangun pendidikan karakter anak bangsa melalui keteladanan guru mewujudkan generasi emas Indonesia tahun 2045,” tutur Agek. (red)