Pada Rabu (30/1/2019) di Ruang Bupati Klungkung, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menandatangani berita acara serah terima pemanfaatan bangunan rusun Nusa Penida Klungkung dengan Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Bali I Wayan Suardana.
Rusun ini memiliki 42 kamar dimana 27 kamar sudah diinventaris agar bisa langsung ditempati. Sementara sisanya dipersiapkan bagi dokter spesialis di RS Pratama ini. Bangunan rusun ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas seperti ruang pengelola, rapat, serbaguna, ruang minimarket/koperasi, ruang sembahyang.
Apa yang ditandatangani Bupati Suwirta untuk penyediaan tempat tinggal bagi para medis termasuk para dokter spesialis di RS Pratama Nusa Penida, Klungkung, diapresiasi positif banyak pihak, tak terkecuali tokoh masyarakat Nusa Penida I Made Satria, SH. Meski menyambut baik rusun ini, namun Satria berharap kualitas pelayanan kesehatan di RS ini juga harus ditingkatkan.
“Ke depan tentu tidak cukup dengan rumah susun, tapi instrumen kesejahteraan lainnya seperti insentif lebih atau kenaikan gaji harus dipikirkan bersama-sama Pemda Klungkung dan Pemprov Bali,” kata Made Satria, saat dimintai pendapatnya soal rusun ini, Jumat (1/2/2019).
Satria mengatakan, setelah rusun ini, Ia harapkan juga infrastruktur RS Pratama makin diperkuat demi meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga di Kecamatan Nusa Penida. Baik dari sisi fasilitas pelayanannya, alat kesehatan medis, hingga kualitas SDM tenaga kesehatannya.
“Tiga infrastruktur dasar di Nusa Penida seperti jalan, listrik dan air masih jauh dari harapan. Jangan sampai pula pelayanan kesehatan yang sangat vital bagi masyarakat juga ikut-ikutan tidak memadai,” pungkasnya.
Keluhan minimnya dokter spesialis di RS Pratama juga disoroti Satria. Karenanya. Ia mendesak agar dokter spesialis ditambah sehingga pelayanan kesehatan kepada warga bisa ditingkatkan.
“Jangan sampai pasien yang semestinya bisa ditangani dokter ahli di RS Pratama Nusa Penida tapi serta merta dirujuk ke RSUD Klungkung karena kekurangan fasilitas atau dokter spesialis”, tandas caleg DPRD Klungkung dari PDI Perjuangan nomor urut 1 dapil Kecamatan Nusa Penida ini.
Kabar kurang menyenangkan yang selama ini tersiar bahwa faktor minimnya dokter spesialis di RS Pratama, disebabkan oleh keengganan mereka bertugas di Nusa Penida akibat infrastruktur jalan yang belum maksimal, pasokan listrik, dan ketersediaan air bersih. Karena itu, untuk mengatasi hal ini, Satria mengusulkan agar Pemkab Klungkung memberi insentif lebih kepada para dokter spesialis yang bertugas di RS Pratama.
“Pemerintah harus berani memberikan insentif lebih. Kalau tidak, tentu akan sulit menugaskan dokter spesialis mau bertugas disini,” jelas Satria yang juga Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Relawan RJ2P (Relawan Jokowi Dua Periode ) Provinsi Bali. (red)