Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Bali Masa Bakti 2017 – 2019 Dewa Made Indra melantik Majelis Pembimbing dan Pimpinan Satuan Karya (SAKA) Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Bali, (Kwarda), Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Denpasar dan Gianyar masa bakti 2019 – 2024, Minggu (8/12/2019), di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Denpasar.
“Saya sangat bahagia pada hari ini dikarenakan pembentukan Saka POM yang merupakan kolaborasi antara BPOM dan pramuka bahwa pembentukan SAKA baru pramuka merupakan upaya Badan POM untuk memperkuat pengawasan obat dan makanan oleh generasi muda atau yang saat ini lebih dikenal dengan generasi milenial dalam mengawasi peredaran obat dan makanan di Provinsi Bali yang tergabung dalam gerakan Pramuka,” Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali.
Satuan Kerja Pramuka Pengawasan Obat dan Makanan (SAKA POM) bertujuan memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyalurkam minat, mengembangkan bakat, kemampuan dan pengalaman di bidang pengawasan obat dan makanan dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara serta membantu Badan POM melakukan KIE dan pengawasan obat dan makanan.
Dengan demikian diharapkan melalui SAKA POM ini dapat memberikan konstribusi secara nasional khususnya Bali dalam pengawasan obat Dan makanan khususnya tugas memberdayakan masyarakat agar mampu melindungi diri sendiri dari obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat dan standar kesehatan.
“Mudah-mudahan Pramuka dapat melakukan kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyakarat untuk mendapatkan informasi terkait obat dan makanan,” tuturnya.
Kepala Balai Besar POM di Denpasar, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni yang baru dilantik menjadi Ketua Majelis Pembimbing Saka POM mengatakan dalam rangka penguatan cakupan pengawasan obat dan makanan di Bali dan arahan dari Badan POM agar memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan, maka Gugus Depan Pramuka sebagai salah satu penggerak bangsa Indonesia harus dapat mendukung rencana penguatan tersebut.
“Oleh karena itu kami melakukan pelantikan SAKA POM tingkat Kwartir Daerah Bali, Kwarcab Denpasar dan Gianyar sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan juga diharapkan dapat memberikan inspirasi semangat dalam menjaga masyarakat dari obat dan makanan yang tidak memenuhi ketentuan,” papar Aryapatni.
Lebih lanjut diungkapkan, SAKA POM dirancang memiliki tiga krida yaitu Krida Pengujian Obat dan Makanan, Krida Pemeriksaan Obat dan Makanan, serta Krida Pemberi Informasi Obat dan Makanan, yang tentunya masing-masing memiliki syarat-syarat kecakapan khusus (SKK).
“Maka para anggota Pramuka dapat memberikan sumbangsihnya dalam menjadi perpanjangan tangan Balai POM di Bali, terutama dalam menyampaikan edukasi tentang obat dan makanan kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Bali I Made Rentin pembentukan SAKA POM diharapkan dapat ikut membantu dalam pengawasan obat dan makanan serta mengedukasinya kepada masyarakat. Salah satu program yang bisa disosialisasikan adalah program yang dimiliki BPOM yaitu CekKLik.
“Pramuka Bali bisa menjadi pelopor cerdas memilih produk obat dan makanan yang hendak dikonsumsi,” harap Rentin.
Program CekKlik ini merupakan langkah cerdas dengan selalu mengecek kemasan produk, label, izin edar dan kadaluwarsa dari produk setiap akan membeli dan menggunakannya.
“Cek kemasannya, apakah kemasannya masih bagus atau sudah rusak, kalau kemasannya sudah rusak sebaiknya kita jangan menggunakannya. Cek labelnya, yaitu tentang komposisi dari pangan tersebut, cek izin edar, artinya cek produk tersebut apakah telah mendapat izin dari pihak berwenang, dan terakhir cek kadaluwarsa pangan. Dengan 4 cek ini Pramuka akan ikut membantu masyarakat dan bahkan menyelamatkan umat manusia,” bebernya. (red)