Singaraja (Penabali.com) – Bupati Putu Agus Suradnyana mengharapkan dengan selesainya pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno di Kelurahan Sukasada, Kecamatan Sukasada, bisa menjadi daya tarik ekonomi khususnya di wilayah Buleleng bagian selatan.
“Termasuk bisa menarik wisatawan sehingga perekonomian bisa berputar,” ujar Bupati saat meninjau perkembangan pembangunan RTH Bung Karno, Selasa (27/7/2021).
Bupati menjelaskan, pengembangan di Buleleng bagian selatan perlu dilakukan agar tidak terpusat di satu wilayah saja. RTH Bung Karno juga bisa menjadi lambing untuk pengembangan yang sedang dilakukan.
Saat ini, sudah ada Kawasan Eks Pelabuhan Buleleng, Taman Kota Singaraja, Pasar Banyuasri dan Taman Yuwana Asri yang sudah dikembangkan menjadi daya tarik perekonomian. Semua itu bisa menjadi tarikan ekonomi termasuk kegiatan kepariwisataan.
“Kalau di utara Pasar Banyuasri tarikannya berkembang. Kemudian di tengah ada Taman Kota yang ramai. Di Kampung Tinggi ada Taman Soenda Ketjil dan Kawasan Eks Pelabuhan Buleleng. Sekarang Buleleng selatan ada Taman Bung Karno,” jelasnya.
Mengenai perkembangan pembangunan sudah melewati dari target yang ditentukan walaupun angkanya tidak begitu besar. Namun, ini menjadi sebuah tanda yang baik. Proses pembuatan patung Bung Karno juga sedang berjalan di Yogyakarta. Ini yang membutuhkan waktu yang lama. Begitu patung dipasang, perkembangan pembangunan akan semakin besar.
“Ya mudah-mudahan dua sampai tiga bulan ke depan bisa kita selesaikan. Kita rampungkan. Sehingga taman ini bisa dinikmati bersama dan menjadi lambang untuk pengembangan Buleleng selatan,” ucap Bupati Agus Suradnyana.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat, menyebutkan pengerjaan telah melewati rencana fisik. Sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS), pada hari ini ditargetkan rampung 14 persen. Namun, perkembangannya sudah mencapai angka 23 persen. Ini berarti ada deviasi positif sebesar 9 persen. Seluruh tim termasuk dari pengawas dan pelaksana telah menggenjot secara luar biasa meski dalam kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Untuk konstruksi boleh libatkan 100 persen pekerja, namun protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan. Sehingga sampai hari ini tidak ada yang dinyatakan sakit. Pelaksanaan masih pada jalurnya,” sebutnya.
Untuk pembuatan patung Bung Karno, telah dilakukan uji lab. Apakah memenuhi kualifikasi atau kualitas karena patung terbuat dari campuran logam sehingga perlu dicek. Ketebalan paling tidak empat millimeter. Berapa persen besi dan kuningan. Hasil uji lab akan diterima besok.
“Kecepatan akan berbeda dalam beberapa bulan kedepan. Karena perkembangan tertinggi itu patung, panggung singa, dan kolam air mancur. Sampai hari ini belum ada kendala, pengiriman patung akan dilakukan setelah PPKM,” ungkap Melandrat. (rls)