Singaraja (Penabali.com) – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Singaraja mengubah sampah menjadi benda yang bernilai ekonomis. Sampah plastik dan organik di ubah menjadi menjadi barang bernilai seperti papan tulis, pot bunga, dan kerajinan lukisan wajah.
Dengan inovasi itu, tidak hanya berhasil mengubah paradigma masyarakat terhadap lingkungan di wilayah ini, tetapi juga menjadi pionir bagi institusi pendidikan lainnya.
Kepala Sekolah SMPN 6 Singaraja, Nyoman Sudiana dikonfirmasi Selasa (2/7) mengatakan, bahwa inovasi ini tidak hanya membantu menjaga keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menginspirasi siswa untuk berkreasi dengan bahan-bahan yang umumnya dianggap sebagai limbah.
“Ini adalah bagian dari visi kami untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan indah, sejalan dengan konsep Tri Hita Karana,” ujar Nyoman Sudiana
Salah satu langkah konkret yang diambil sekolah ini adalah cara pengelolaan sampah organik melalui tempat pengumpulan sampah disebut “Teba Modern” berbentuk lingkaran dan memiliki kedalaman sekitar 2 meter. Sampah yang dari Teba Modern ini kemudian diolah dan menghasilkan kompos dan pupuk organik cair.
Langkah ini tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan sekolah, tetapi juga memberikan sumber daya yang berharga untuk kebutuhan tanaman di sekitarnya.
“Ini semua dilakukan dengan niat tulus tanpa mempertimbangkan keuntungan finansial semata, melainkan untuk mengedukasi siswa akan pentingnya peduli lingkungan,” tambahnya.
Untuk diketahui bahwa Prestasi SMPN 6 Singaraja dalam bidang lingkungan juga diakui melalui penghargaan dan dinobatkan sebagai juara 1 dalam program Tri Hita Karana (THK) Award, serta kolaborasi aktif dengan program Adiwiyata dan kurikulum merdeka melalui P5. Kerjasama dengan komunitas lokal seperti Oplas dari Desa Tejakula juga memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah plastik dan pelatihan kreativitas kepada siswa, yang terbukti melalui keberhasilan mereka dengan meraih juara 2 dalam kategori lomba busana berbahan plastik.
Dengan inovasi dan komitmen yang ditunjukkan, SMPN 6 Singaraja tidak hanya mengubah paradigma pengelolaan sampah di lingkungan sekolah, tetapi juga memberikan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk ikut serta dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
Harapan ke depannya adalah mempertahankan momentum positif ini guna menciptakan lingkungan sekolah yang lebih bersih dan bebas dari sampah plastik, sebagai warisan bagi generasi mendatang.
“Dengan demikian, ini membuktikan bahwa dengan kreativitas dan kolaborasi, perubahan positif dapat tercapai dalam upaya melestarikan lingkungan hidup untuk masa depan yang lebih baik,”pungkasnya. (ika)