Seusai rapat monitoring Integrasi Sistem dan Data PHR secara Online bersama KPK, Selasa (12/2) siang di ruang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, dalam keterangan persnya kepada awak media Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan Provinsi Bali akan segera menerapkan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) secara terintegrasi dan berbasiskan online.
“Kami siap membantu bersama KPK agar pendapatan daerah, kabupaten dan kota yang bersumber dari hotel dan restoran bisa lebih optimal lagi,” tukas Koster.
Dijelaskan Gubernur Koster, sistem yang akan diberikan menjadikan database wajib pajak dari daerah akan lebih akurat dan mudah dipantau dan dengan sendirinya realisasi pendapatan berdasarkan pajak tersebut bisa tercapai.
“Semuanya saya kira sudah siap, pergubnya sudah selesai dan akan dijalankan di seluruh Bali. Dashboard-nya di BPDF dan dimonitor oleh KPK bagaimana perkembangannya,” jelas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
“Kedepannya saya harap bisa secepatnya dilaksanakan tinggal sosialisasi saja. Agar semuanya ya hotel, restoran, villa, bisa menjalankan kewajibannya sebagai wajib pajak. Ini menjadi momen yang bagus karena provinsi Bali jadi yang pertama menerapkan dan bisa jadi percontohan bagi daerah lain,” imbuhnya
Sistem online dan terintegrasi menurut Gubernur asal Desa Sembiran Buleleng ini, akan sangat membantu mencegah kebocoran-kebocoran di lapangan apalagi dengan dukungan KPK sebagai lembaga anti korupsi.
“Pajak ini murni untuk pembangunan kabupaten dan kota, tidak ada yang ke provinsi. Kita hanya memfasilitasi dan membantu agar prosesnya bisa berjalan dengan baik. Tetap kabupaten dan kota yang punya,” tegas mantan anggota Komisi X DPR RI ini.
Sementara Koordinator Unit Koordinasi dan Supervisi Bidang Pencegahan (Korsupgah) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Asep Rahmat Suwandha yang ditemui secara terpisah, mengapresiasi langkah Pemprov Bali yang akan membantu penerapan sistem pajak online PHR ini dengan kebijakan dan pembentukan tim khusus untuk itu.
“Saya berharap komitmen dan juga dukungan dari tiap kabupaten dan kota agar semuanya bisa berjalan, agar semuanya seragam dan kompak dalam satu kelola,” kata Asep.
Pihak Pemprov dan KPK menurutnya juga akan menyiapkan teknologi yang mudah, seperti sistem berbasis android yang akan memudahkan wajib pajak untuk melaksanakan kewajibannya.
“Jadi tiap transaksi langsung bisa diaplikasikan dan langsung terhubung dengan dispenda. Harapannya sistem ini digratiskan sehingga tidak memberatkan bagi wajib pajak,” pintanya. (red)