Denpasar (Penabali.com) – Emanuel Dewata Oja, jurnalis senior yang biasa dipanggil Edo ini, kembali memimpin Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali Periode 2023-2028. Edo terpilih secara aklamasi melalui Musyawarah Provinsi (Musprov) I SMSI Bali yang dilaksanakan di Dinas Kominfo Provinsi Bali, Jumat (25/8/2023). Edo sebelumnya juga merupakan Ketua SMSI Bali Periode 2019-2023.
“Ini amanah yang harus saya emban untuk memajukan SMSI Bali, saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan teman-teman, mari kita bekerjasama dan sama-sama bekerja untuk memajukan SMSI Bali,” ucap Edo menyampaikan sambutannya usai terpilih aklamasi.
OC Musprov I SMSI Bali memberikan tenggat waktu seminggu kepada Ketua SMSI Bali terpilih untuk menentukan formatur guna memilih kepengurusan SMSI Bali 2023-2028.
Musprov I SMSI Bali dibuka langsung Gubernur Bali, Wayan Koster, ditandai dengan pemukulan kendang. Turut pula hadir Wakil Ketua Umum SMSI, Kadis Kominfo Bali, Kepala BPBD Bali, Kasatpol PP Bali, Dirut RS Bali Mandara, dan undangan lainnya.
Dihadapan peserta Musprov, Gubernur Koster menyampaikan apresiasinya atas keberadaan media online di Bali khususnya anggota SMSI Bali. Menurutnya, SMSI Bali turut membantu memberitakan sekaligus mensosialisasikan program pembangunan sebagai implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali sesuai Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
“Saya sangat menyadari tanpa peran insan media online berbagai pencapaian pembangunan Bali tidak akan berada di titik sekarang ini,” ucap Koster.
Sejalan dengan tema Musprov I SMSI Bali, yaitu “Meningkatkan Profesionalisme Media Online di Tengah Kompetisi Platform Digital”, Gubernur Koster mengajak media online khususnya SMSI Bali untuk mengambil langkah dan upaya strategis dengan membangun profesionalisme ditengah berbagai isu penting yang mempengaruhi industri media online.
“Media-media sekarang ini cenderung mementingkan sisi komersial dan mengorbankan kualitas isi berita. Kita juga masih mendapati ancaman berita bohong atau hoaks yang bukan saja mengancam progres pembangunan namun berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa,” ucapnya.
“Mari kita bersama-sama menjaga kondusifitas bangsa ini khususnya Pulau Bali yang kita cintai ini,” pungkas Koster. (red)