Transaksi Non Tunai Ditengah Pandemi Covid-19 Meningkat, Rai Wirajaya: “Transaksi non tunai sehat dan aman”

Wabah virus corona atau covid-19 tak hanya berdampak terhadap kesehatan dan perekonomian. Namun pandemi ini juga telah merubah pola perilaku masyarakat terutama terhadap bertransaksi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, disela acara penyerahan bantuan 1.200 paket sembako di Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Bali, Senin (01/06/2020), mengatakan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat transaksi non tunai yang bersifat contactless berupa uang elektronik berbasis server, mobile banking, internet banking, dan QRIS mengalami peningkatan di masa covid-19 dari bulan Januari hingga Mei 2020.

“Sesuai dengan fungsi kami di Bank Indonesia, kami bersama Pemprov Bali terus mendorong seluruh lapisan masyarakat dan industri untuk beralih bertransaksi non tunai, selain aman dan nyaman, dari sisi kesehatan juga bagian dari upaya mencegah penyebaran covid-19”, ujar Trisno didampingi anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya dan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali, I Made Rentin.

Dari sisi transaksi, bila dibandingkan dengan bulan Februari 2020, transaksi meningkat dari 10.869.517 transaksi menjadi 13.133.629 transaksi atau meningkat sebesar hingga 20,83% (mtm). Sementara dari sisi nominal meningkat dari Rp.17,84 triliun menjadi Rp.18,92 triliun atau meningkat sebesar 6,03%.

Foto: Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho.

Trisno juga mengungkapkan, pasca periode Lebaran pada tanggal 20 April 2020 hingga 20 Mei 2020, Bank Indonesia mencatat jumlah penarikan uang perbankan sebesar Rp.1.392 milyar. Angka tersebut lebih rendah 46,7% dari jumlah yang diproyeksikan yaitu sebesar Rp.2.981 milyar.

“Dalam periode pasca Lebaran dari tanggal 26 Mei hinggal 29 Mei 2020, tercatat uang yang disetorkan kembali oleh perbankan ke Bank Indonesia sebanyak Rp.518 milyar. Dengan demikian, tercatat sebanyak 37,2% uang yang ditarik oleh perbankan untuk kebutuhan periode Lebaran telah kembali ke Bank Indonesia. Diproyeksikan awal bulan Juni 2020, jumlah setoran uang perbankan ke Bank Indonesia masih cukup banyak,” jelasnya.

Sementara itu Agung Rai Wirajaya menyatakan dukungannya terhadap gerakan non tunai ini. Anggota Fraksi PDI Perjuangan dapil Bali ini beralasan, bertransaksi secara non tunai apalagi ditengah pandemi covid-19 ini, akan lebih menyehatkan karena tidak lagi menggunakan uang kertas.

“Gerakan transaksi non tunai harus kita dukung, ini dijamin sehat untuk mencegah covid-19. Membayar bisa lewat handphone kita, jadi lebih nyaman, aman, dan sehat sekaligus kita mengikuti protokol kesehatan”, ucap politisi asal Desa Peguyangan, Denpasar ini. (red)