Categories Pendidikan

Warma Unud dan Hima UGM Kunjungi Situs Arkeologi di Jatim dan Yogyakarta

(Penabali.com) – Warga Mahasiswa Arkeologi (Warma) Universitas Udayana mengadakan program kerja Kunjungan Situs Luar Bali (KSLB) pada 24—27 Juli 2022.

Pada tahun ini KSLB mengunjungi situs arkeologi di daerah Jawa Timur dan Yogyakarta, dengan berkooperasi bersama Himpunan Mahasiswa Arkeologi (HIMA) Universitas Gadjah Mada. Kegiatan tersebut kemudian menjadi ajang saling bertukar ilmu sekaligus mempererat hubungan dari dua universitas.

Kunjungan Situs Luar Bali pada tahun ini mengusung tema “Widya Yatra ring Yawadwipa” yang berarti Perjalanan Menggali Ilmu Pengetahuan di Tanah Jawa. Dengan demikian, tujuan dari diadakannya KSLB tahun ini adalah untuk memperdalam pemahaman akan situs arkeologi yang berada di daerah lain melalui observasi langsung di lapangan. Situs yang dituju adalah Pusat Informasi Majapahit (PIM) dan Sumur Upas di Jawa Timur serta Kota Baru di Yogyakarta. Di Jawa Timur, KSLB berfokus pada era arkeologi klasik. Sedangkan di Yogyakarta, difokuskan pada era arkeologi kolonial.

Tempat yang pertama kali dituju saat di Jawa Timur adalah PIM. Sesuai namanya, PIM berbentuk seperti museum yang menyimpan tinggalan dari Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Pulau Jawa. Mayoritas peninggalannya berupa arca, relief, dan prasasti. Kunjungan ke PIM didampingi narasumber dari PIM yang bekerjasama dengan BPCB Jawa Timur.

Tujuan selanjutnya adalah situs Sumur Upas yang masih berada di Jawa Timur. Situs ini masih dalam keadaan stagnan tanpa pengolahan karena terdapat tiga lapisan budaya dalam satu tempat sehingga menyulitkan dalam rekontruksinya. Tujuan terakhir, yaitu di Kota Baru Yogyakarta yang dilakukan bersama HIMA UGM untuk mengobservasi bangunan cagar budaya dari era kolonial yang masih berdiri dan aktif digunakan.

Pada KSLB tahun 2022, Warma UNUD bekerjasama dengan HIMA UGM sebagai universitas yang letaknya di Yogyakarta. Kerjasama ini menghubungkan antar dua universitas untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman melalui kuliah umum bersama yang dilaksanakan di ruang Margono 303, gedung R.M. Margono Djojohadikusumo, Universitas Gadjah Mada. Kuliah umum mengangkat topik pembahasan arkeologi era kolonial dengan membandingkan tinggalan era kolonial di daerah Yogyakarta dengan Bali.

Selain itu, kuliah umum membahas pula mengenai arkeologi publik dengan mengangkat beberapa studi kasus terkait pelestarian cagar budaya dan stakeholder yang berperan. Materi-materi tersebut disampaikan dosen prodi arkeologi UGM, Sektiadi, S.S., M.A. dan dosen Prodi Arkeologi Unud, Ida Bagus Sapta Jaya, S.S., M.Si. (rls)

Sumber: http://www.unud.ac.id