Workshop KaTa Kreatif, Sandiaga Uno Dorong Produk Ekonomi Kreatif Denpasar Masuk Unesco Creative City Network

Denpasar (Penabali.com) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menghadiri Wokshop KaTa Kreatif yang diselenggarakan di Kalangan Ayodya Taman Budaya Art Center Provinsi Bali di Denpasar, Selasa (17/5/2023). Kota Denpasar menjadi pusat perbelanjaan bagi produk-produk ekonomi kreatif seperti fashion, kuliner, handycraft, dan lainnya.

Sandiaga menyebut ada 3 strategi utama atau yang Ia sebut TigaSI. yakni Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi. Inovasi, adalah strategis bisnis dengan mulailah sesuatu yang baru, sesuatu yang mengikuti trend. Lalu, adaptasi, menyesuaikan dengan keadaan saat ini.

“Bahwa pandemi menuntut kita semua melakukan adaptasi dengan digitalisasi baik kesehatan maupun ekonomi,” kata Sandiaga yang saat itu turut didampingi Kadispar Bali, Tjok Pemayun, Ketua PHRI Bali Rai Surya Wijaya, dan praktisi pariwisata.

Sandiaga menambahkan, strategi SI berikutnya adalah kolaborasi. Bahwa UMKM para pelaku ekonomi kreatif jangan selalu melihat sesama pelaku UMKM itu sebagai sebuah saingan, kompetitor sehingga bisa menjadi banting harga yang buntutnya akan mendegrasi kualitas produk ekonomi kreatif itu sendiri.

Foto: Menparekraft, Sandiaga Uno, di acara Workshop KaTa Kreatif di Kalangan Ayodya Taman Budaya Art Center.

“Yang satu jualan kuliner yang lain ikut kuliner, satu jual produk fashion yang lain semua banting-bantingan harga sehingga tidak memiliki nilai tambah,” sebutnya.

Sandiaga mengatakan, Program KaTa Kreatif mengajarkan pelaku ekonomi kreatif, selain mahir untuk meningkatkan produk maka juga harus berkolaborasi.

“Kami meyakini kegiatan ini bisa menggali semuanya dalam bingkai program yang 3T yakni tepat sasaran, tepat manfata dan tepat waktu, kita baru selesai pandemi maka kita harus cepat bangkit, kalau tidak maka kita akan tertinggal,” ucap Sandiaga yang juga pengusaha sukses yang mempekerjakan 30 ribu karyawan.

Sandiaga menyebut tahun 2017 Kota Denpasar telah terpilih menjadi kota fashion yang menjadi sub sektor unggulan. Karena itu, Ia berharap produk-produk sub sektor lainnya juga segera menyusul produk fashion yang telah menjadi tulang punggung peningktan ekspor Indonesia khususnya dari Bali yang mencapai 26,5 miliar USD.

(foto: ist.)

“Saya berharap karena Kota Denpasar sudah terbentuk ekosistemnya sudah terpilih sebagai KaTa Kreatif bisa meningkatkan kelasnya menjadi Unesco Creative City Network, saya akan mendorong rencana aksi ini agar lebih komprehensif karena itu pelaku ekonomi kreaitf di Kota Denpasar harus nenjadi aktor yang kreatif untuk membangun daerah karena ekonomi kreatif ini bisa mendorong penciptaan lapangan kerja 6 kali lipat lebih banyak dari sektor-sektor lainnya termasuk manufaktur,” pungkasnya.

Kemenparekraf kini terus mendorong kota dan kabupaten yang memiliki produk kreatif masuk menjadi Unesco Creative City Network.

“Mari kita sama-sama memperjuangkan ke arah itu agar posisi kita menjadi lebih kuat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Kota Denpasar kini disebut sebagai ibukotanya ekonomi kreatif Indonesia. KaTa Kreatif yang diinisiasi Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, akan menjalankan roadshow-nya di 35 kabupaten dan kota, dan Kota Denpasar menjadi kota ke-8 dari pelaksanaan Wokshop KaTa Kreatif. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *