Wacana Impor Rektor, Togar Situmorang: Jangan Asal Comot

Wacana Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Prof. Mohamad Nasir akan mendatangkan rektor dari luar negeri untuk memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, memunculkan beragam tanggapan dari masyarakat. Salah satunya datang dari pengamat kebijakan publik Dr (C) Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P.

“Jika menggunakan rektor dari luar negeri, maka diharapkan perguruan tinggi kita memiliki daya saing yang lebih tinggi ke depan,” ujar Togar, Kamis (1/8), di Denpasar.

Togar mengatakan, upaya menghadirkan rektor asing sesungguhnya sudah banyak dipraktikkan dibanyak negara. “Praktik menghadirkan rektor asing untuk memimpin perguruan tinggi di suatu negara lumrah dilakukan, terutama di negara-negara Eropa. Bahkan, Singapura juga melakukan hal yang sama,” papar pengacara sarat prestasi dan penghargaan ini.

Ia mencontohkan Nanyang Technological University (NTU), yang baru didirikan pada 1981. Dalam waktu 38 tahun, NTU sudah masuk 50 besar universitas terbaik di dunia.

“NTU itu berdiri tahun 1981. Dalam pengembangannya, ternyata mereka mengundang rektor dari Amerika dan dosen-dosen beberapa negara besar. Mereka dari berdiri belum dikenal, tetapi sekarang bisa masuk 50 besar dunia,” tutur advokat yang juga sebagai Ketua Pengkot POSSI Kota Denpasar ini.

Berkaca pada pengalaman NTU ini, Togar yang masuk daftar 100 Advokat Hebat versi Majalah Property&Bank itu yakin Indonesia bisa melakukan hal serupa. Harapannya, dengan kehadiran rektor serta dosen luar negeri, suatu saat ranking perguruan tinggi di Indonesia akan meningkat tajam.

“Kalau itu terjadi, maka rakyat Indonesia akan lebih dekat dengan pendidikan tinggi yang berkualitas dunia,” ucap advokat penerima penghargaan Indonesia 50 Best Lawyer Award 2019 ini.

Meski memandang positif wacana ini, namun Togar tetap memberikan catatan. Ia mengingatkan, dalam hal merekrut rektor atau dosen asing, jangan justru asal comot. Mereka yang dihadirkan harus betul-betul memiliki reputasi bagus di level internasional.

“Kalau yang tidak punya reputasi, jangan. Sebab mengundang rektor asing ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan ranking perguruan tinggi di dalam negeri, agar bisa mencapai 100 besar dunia,” ujar Managing Partner Law Office Togar Situmorang & Associates yang beralamat di Jalan Tukad Citarum Nomor 5A Renon dan merupakan rekanan OTO 27 yaitu bisnis usaha yang bergerak di bidang Insurance AIA, property penjualan villa, showroom mobil, showroom motor, coffee shop yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Timur Nomor 22 Denpasar ini.

Selain juga memperhatikan reputasi, hal yang patut juga jadi pertimbangan adalah soal gaji. Jangan sampai gaji rektor asing akan membebani anggaran perguruan tinggi.

“Karena itu, Menristek Dikti juga harus bicara dengan Menteri Keuangan. Semunya harus dibahas dengan matang,” tandasnya. (red)