Singaraja ( Penabali.com) – Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng kembali melaksanakan lomba Barista Kopi dan Mixology Arak Bali. Lomba kali ini sedikit berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, dimana kali ini peserta lebih difokuskan pada dari kalangan pelajar SMK jurusan pariwisata dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
Lomba yang dirangkai dengan peringatan Bulan Bung Karno ini dibuka langsung Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng, Gede Supriatna, SH bersama segenap pengurus DPC PDI Perjuangan Buleleng di di LPK Panji Sakti Singaraja pada Sabtu (24/5).
Ketua Panitia, I Wayan Parwa, menjelaskan bahwa lomba saat ini masih berada dalam tahap penyisihan. Tahun ini, peserta lomba terdiri dari 14 orang untuk kategori Barista Robusta dan 11 orang untuk kategori Mixology Arak Bali.
“Kami sedang mencari peserta terbaik dari tiap kabupaten. Nanti yang juara 1 dan 2 dari masing-masing kategori akan mewakili ke tingkat provinsi,” ujarnya.
Parwa menyebut, Meskipun jumlah peserta menurun dibanding tahun sebelumnya tetap optimistis akan menemukan talenta-talenta muda yang berpotensi yang akan mewakili Kabupaten Buleleng. Memang sekarang tantangannya lebih besar karena kita menyasar siswa-siswi baru SMK. Kalau dulu pesertanya profesional dan umum, mudah sekali mencapai 40 peserta. Kalau sekarang lebih mengkhusus,”imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng, Gede Supriatna mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno, Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan, dan industri lokal, serta Pergub Nomor 1 Tahun 2020 tentang tata kelola minuman fermentasi khas Bali. Apalagi Kabupaten Buleleng memiliki potensi yang besar, baik dari sisi pengembangan Kopi dan juga arak bali.
“Ini adalah bentuk dukungan terhadap produk lokal, seperti kopi dan arak Bali. Kita ingin anak-anak muda mengenal dan mencintai produk lokal, sekaligus menghindari penyalahgunaan arak. Melalui lomba ini, kita harap muncul inovasi olahan kopi dan arak yang bernilai jual tinggi,” ujar Politisi asal Desa Tejakula ini.
Ia juga menambahkan bahwa lomba ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan, tetapi juga bagian dari upaya mendorong tumbuhnya UMKM lokal. Buleleng sendiri dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi dan arak tradisional Bali, khususnya di Kecamatan Tejakula dan Gerokgak, yang memiliki banyak petani dan perajin arak. Dengan kegiatan ini, PDI Perjuangan berharap produk-produk lokal Buleleng semakin dikenal luas.
“Lewat lomba ini, kopi tidak hanya disajikan hitam saja, tapi bisa diolah menjadi berbagai produk turunan yang inovatif dan bernilai ekonomi,” imbuh Supriatna.
Untuk diketahui, Kompetisi final Kopi Barista akan digelar di Tabanan pada 7 Juni mendatang, sedangkan final Mixology akan dilaksanakan pada 14 Juni di Taman Bung Karno, Singaraja. (ika)