Baru Terbentuk di 5 Desa, Pemkab Buleleng Dorong Pembentukan Desa Tangguh Bencana

Buleleng15 Views

Buleleng (Penabali.com) – Hari Kesiapsiagaan Bencana sangat baik untuk menjadi momentum bagi masyarakat agar sadar terhadap potensi bencana yang terjadi di sekitarnya. Masyarakat diharapkan senantiasa siaga dan bersiap menghadapi bencana yang dapat terjadi kapan saja.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, I Putu Ariadi Pribadi, menjelaskan pada tanggal 26 April telah ditetapkan sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana, karena tanggal tersebut bertepatan ditetapkannya Undang-Undang No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Menurut Ariadi, masyarakat wajib memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana. Hal itu sebagai pengingat diri bahwa wilayah Kabupaten Buleleng berpotensi tinggi terjadi bencana.

“Bagaimana kita melaksanakan kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana, sehingga kita bisa siap dan selamat,” imbuh Ariadi.

Tema Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2023 yaitu “Siap Selamat, Tingkatkan Ketangguhan Desa, Kurangi Risiko Bencana” dimaknai BPBD Buleleng sebagai momentum untuk meningkatkan dukungan pemerintah dalam mewujudkan desa tangguh bencana.

Kegiatan-kegiatan ketangguhan bencana meliputi latihan dan simulasi bencana digencarjan pelaksanaannya pada setiap desa di Kabupaten Buleleng. Materi latihan dirancang menyesuaikan dengan potens bencana pada daerah masing-masing.

“Kita di Buleleng kan punya potensi bencana biologi, potensi bencana hidro meteorologi, dan potensi bencana geologi,” sebut Ariadi.

Jumlah desa tangguh bencana di Kabupaten Buleleng masih sedikit. Dari 148 desa/kelurahan, baru terdapat 5 desa tangguh bencana yaitu Desa Gitgit, Desa Lemukih, Pancasari, Galungan, dan Desa Musi.

Banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk pembentukan desa tangguh bencana, meliputi peraturan desa terkait desa tangguh bencana, anggaran penanggulangan bencana, dan masyarakat relawan.

Oleh karena itu, Hari Kesiapsiagaan Bencana menjadi ajang untuk evaluasi terhadap ketangguhan desa menghadapi bencana. Untuk itu, dibutuhkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat, sehingga makin banyak desa tangguh bencana yang dapat dibentuk.

“Mohon dukungan bersama seluruh warga masyarakat, bagaimana kita bisa mendorong di Buleleng bisa membentuk desa tangguh bencana lebih banyak lagi sehingga bisa semakin mandiri dan tangguh dalam menghadapi bencana,” pungkasnya. (rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *