Tak hanya Gunung, Pantai juga Kawasan Suci, Mang Banu: Menegakkan Aturan Jangan Setengah-setengah

Denpasar, Hukum28 Views

Denpasar (Penabali.com) – Bagi umat Hindu khususnya di Bali, tidak hanya gunung, pantai juga merupakan tempat yang disucikan karena kedua tempat tersebut kerap digunakan ritual Agama Hindu.

Menurut praktisi pariwisata di Bali, Komang Takuaki Banuartha, sejak dulu secara turun temurun, umat Hindu khususnya di Bali sangat menjaga kesucian gunung dan laut atau pantai. Ia mengatakan, jika rencana Gubernur Bali Wayan Koster yang hendak melarang aktivitas wisata pendakian di semua gunung di Bali untuk menjaga kesucian gunung, maka kebijakan yang sama juga harus diterapkan di pantai-pantai yang ada di Provinsi Bali.

“Kita di Bali mengenal konsep nyegara gunung, gunung dan pantai ibarat ayah dan ibu, ini harus dikaji betul apalagi saya dengar Pak Gubernur akan mem-Perda-kan larangan ini,” ujar Komang Takuaki Banuartha d Denpasar, Rabu (7/6/2023).

Ia menyatakan sepaham atas kegundahan Gubernur Bali atas maraknya turis asing yang berperilaku onar di Bali termasuk di gunung yang memang sangat disucikan krama Hindu. Apalagi, tak sedikit pula rentetan kejadian kriminal dan yang mengganggu ketertiban dan kenyaman masyarakat yang dilakukan wisatawan asing di Bali. Karena itu, pria yang sering disapa Komang Banu ini, meminta Pemerintah Provinsi Bali mengkaji lebih komprehensif wacana melarang aktivitas wisata pendakian di gunung-gunung yang ada di Bali.

“Pemandu wisata pendakian ini harus diperkuat kualitasnya, kalau ada wisatawan yang akan mendaki dia wajib didampingi seorang pemandu sehingga dari pemandu ini akan memberitahu norma atau batasan yang wajib wisatawan taati ketika melakukan pendakian,” ujar Komang Banu, Bacaleg Golkar untuk DPRD Bali dari Dapil Gianyar.

Komang Banu sepakat rencana Gubernur Bali membuat Perda terkait pelarangan aktivitas wisata pendakian. Namun kembali Ia menegaskan, bahwa kawasan suci tidak hanya gunung, tetapi juga pantai, bukit dan hampir tiap jengkal tanah di Bali memiliki taksu yang patut dijaga kesuciannya. Karena itu, pengusaha travel yang dikenal kritis dan solutif ini, berharap Pemerintah Provinsi Bali dalam menegakkan aturan tidak setengah-setengah.

“Tolong kalau memang mau menegakkan (aturan, red) itu jangan setengah-setengah, sekalian semua area mana yang suci dan Bali ini mau tetap menjadi daerah wisata atau tidak, karena Bali ini digemari. Menurut saya ini khan karena ulah tamu-tamu yang tidak beres saja sebenarnya yang membuat Bali seperti ini,” ucapnya.

Bali kata Komang Banu, masih menginginkan wisatawan baik domestik dan mancanegara. Karena itu, Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, stakeholder dan pemerintah untuk menjaga pariwisata Bali lebih berkualitas dan memberikan dampak secara ekonomi bagi masyarakat.

“Kalau ada turis berbuat gak bener tangkap dia, apalagi kalau tamu itu melanggar hukum, kita memang butuh wisatawan tapi kita juga ingin pariwisata berkualitas, intinya tegakkan aturan dengan tegas demi menjaga tanah Bali tetap metaksu,” pungkasnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *